BI Intervensi Jaga Rupiah, Bos BCA: Seperti Buang Garam ke Laut

Zefanya Aprilia, CNBC Indonesia
23 April 2024 12:15
Direktur Utama Bank BCA, Jahja Setiaatmadja. Ist
Foto: Direktur Utama Bank BCA, Jahja Setiaatmadja. Ist

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Direktur Bank Central Asia (BCA) Jahja Setiaatmadja sepakat bahwa Bank Indonesia tidak perlu mengintervensi untuk menjaga stabilitas rupiah saat ini. 

"Saya setuju sekali tidak ada intervensi BI," ungkap Jahja dalam paparan kinerja Kuartal-I 2024 BCA, Senin (22/4/2024).

Lebih lanjut, Jahja menyebut kebijakan intervensi kurang tepat karena "seperti membuang garam ke laut."

Jahja juga mengungkapkan bahwa dirinya berharap nanti ketika kebutuhan dolar meningkat Bank Indonesia (BI) bisa kembali melakukan stabilisasi.

"Kalau saya lihat dari masyarakat sekarang lagi ga gampang orang jual dan beli mata uang asing, terutama dolar AS amount kecil iya ya, tapi amount besar hampir ga ada," terang Jahja.

Bos BCA tersebut juga menilai bahwa kebijakan intervensi BI dengan cara memborong SUN cocok dilakukan saat likuiditas di pasar melimpah. Apabila likuiditas seret kenaikan suku bunga dapat dilakukan untuk menarik asing masuk membawa dolar AS.

"Borong SUN Kalau likuiditas pasar banjir. Naikin [suku bunga] agar asing tertarik masuk dengan membawa dolar AS," jelas Jahja.

Terakhir, dirinya menilai kenaikan suku bunga dapat menjadi pilihan apabila intervensi yang dilakukan urung membuahkan hasil seperti yang diharapkan BI.

"Kalo saat demand dolar AS sudah turun, diintervensi tetap ga turun, mungkin alternatif menaikkan rate (suku bunga) jadi pilihan," pungkas Jahja.

Sebelumnya, BI telah melaksanakan sejumlah aksi untuk menjaga stabilitas nilai jaga rupiah, termasuk langkah triple interventionTriple intervention adalah intervensi yang dilakukan BI pada Domestic Non-Delivery Forward (DNDF), pasar spot, hingga ke pasar Surat Berharga Negara (SBN).


(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kisah Bos BCA Hibahkan Saham Senilai Rp 74 Miliar ke Anak

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular