Emiten Sejuta Umat GOTO Rugi Rp 90 T hingga Saham Anjlok 9,72%

Tasya Natalia & Romys Binekasri & Feri Sandria, CNBC Indonesia
21 March 2024 06:45
Foto kolase Tik Tok dan Tokopedia. (Dok. AP Photo, Tokopedia)
Foto: Foto kolase Tik Tok dan Tokopedia. (Dok. AP Photo, Tokopedia)

Penurunan nilai Tokopedia sejatinya menjadi beban signifikan, setidaknya secara psikologis, dalam pelaporan keuangan perusahaan.

Merger yang dilakukan pada puncak reli investasi sektor teknologi pasca pandemi dan peredaran signifikan uang murah imbas kebijakan moneter lunak membuat guyuran dana ke startup tak ada henti-hentinya. Alhasil valuasi perusahaan ikut menggelembung secara signifikan, termasuk yang terjadi di Tokopedia akibat investor dana swasta yang bullish.

Namun, seiring pengetatan kebijakan moneter global, lanskap perusahaan teknologi ikut berbalik arah. Penilaian bombastis tersebut nyatanya tidak mampu dipertahankan, dengan sejumlah perusahaan rintisan global memangkas valuasinya secara signifikan.

Perusahaan pembayaran Stripe valuasinya sempat terpangkas dari US$ 95 miliar menjadi US$ 50 miliar, raksasa edutech India Byju valuasinya turun dari US$ 22 miliar menjadi tersisa US$ 1 miliar.

Hal ini juga terjadi di Tokopedia, secara internal perusahaan telah mencatatkan kerugian akibat penurunan nilai pada laporan keuangan tahun 2022 silam.

Kala itu perusahaan mencoret nilai Rp 17 triliun dari goodwill Tokopedia dari semula Rp 93 triliun pada awal merger menjadi Rp 76 triliun di akhir tahun.

Terbaru pasca akuisisi oleh Tokopedia oleh TikTok, GOTO kembali membukukan penurunan nilai goodwill yang lebih jumbo lagi.

Akhir tahun lalu, Tokopedia diakuisisi oleh TikTok senilai US$ 840 juta atau sekitar Rp 13 triliun dengan TikTok menjadi pengendali dengan kepemilikan 75%.

Artinya sisa kepemilikan GOTO 25% di Tokopedia sebesar 3,38 triliun, seperti yang diungkapkan GOTO dalam laporan keuangan terbarunya.

Dalam akuisisi tersebut Tokopedia kembali mengalami penurunan nilai 73,19 triliun.

Hal ini pada akhirnya ikut menekan kinerja laba bersih perusahan yang nilainya tercatat sebesar Rp 90,39 triliun.

Sebagai catatan kerugian akibat penurunan nilai ini merupakan kerugian non tunai, yang mana tidak mempengaruhi kas dan likuiditas perusahaan, karena nilai goodwill sendiri muncul dari transaksi non tunai. Penurunan nilai ini juga dapat diartikan sebagai meledaknya gelembung valuasi Tokopedia.

Ini merupakan kali terakhir Tokopedia dikonsolidasi dalam laporan keuangan GOTO, karena pasca kehilangan pengendalian 1 Februari lalu, Tokopedia tidak lagi menjadi entitas anak GOTO dan laporannya dikonsolidasi ke TikTok.

(mkh/mkh)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular