Awal Tahun Kredit Naik Dua Digit, Likuiditas Bank Aman?

Arrijal Rachman, CNBC Indonesia
Rabu, 20/03/2024 14:44 WIB
Foto: Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo saat mengumumkan hasil rapat Dewan Gubernur bulan Maret 2024. (Tangkapan Layar Youtube Bank Indonesia)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) belum mampu mengimbangi pertumbuhan kredit. Bank Indonesia mencatat per Februari 2024, DPK naik 5,66% secara tahunan (yoy), sedangkan kredit melesat 11,28% yoy. 

Kendati demikian, Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan likuiditas perbankan terbilang cukup untuk mendukung target pertumbuhan kredit sebesar 10%–11% yoy. Menurutnya perbankan dapat merelokasi aset dari SBN untuk dijadikan sumber dana dalam penyaluran kredit. 


"Perbankan juga akan optimalisasi sumber pendanaan lain seperti penerbitan surat utang jangka panjang dan rights issue," katanya dalam pengumuman Rapat Dewan Gubernur Maret 2024, Rabu (20/3/2024).

Perry mengatakan bahwa likuiditas bank memadai terlihat dari alat likuid per dana pihak ketiga (AL/DPK) sebesar 27,41% per Februari 2024. Selain itu didukung pula dengan kebijakan insentif likuiditas makroprudensial.

Kemudian ketahanan likuiditas bank juga diikuti dengan kemampuan bayar koporasi dan rumah tangga yang terbilang baik."Terlihat dari kinerja usaha korporasi dan ekspektasi penghasilan rumah tangga yang terus membaik," kata Perry. 

Sementara itu, BI mencatat pertumbuhan kredit per Februari 2024 sebesar 11,28% secara tahunan (yoy). Hal ini utamanya ditopang oleh sektor pertanian, pertambangan, konstruksi, dan juga perdagangan.

Leibh rinci, pertumbuhan kredit ditopang kredit modal kerja dan investasi yang masing-masing naik 12,04% yoy dan 11,28% yoy. Pada periode yang sama kredit konsumer naik 9,7% yoy.

Adapun pembiyaan syariah kembali tumbuh lebih tinggi dibandingkan rata-rata industri, yakni 15,89% yoy.


(mkh/mkh)
Saksikan video di bawah ini:

Video: "Syarat" Suku Bunga BI Bisa Turun Lebih Cepat Dari The Fed