OJK: Kredit Bank di RI Bisa Tumbuh Lebih Tinggi Asalkan...

Muhammad Khadafi, CNBC Indonesia
18 March 2024 13:37
Wakil Ketua DK OJK, Mirza Adityaswara di acara Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan 2024 di Hotel St Regis, Jakarta, Selasa, (20/2/2024). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Wakil Ketua DK OJK, Mirza Adityaswara di acara Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan 2024 di Hotel St Regis, Jakarta, Selasa, (20/2/2024). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Wakil Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mirza Adityaswara mengatakan bahwa pertumbuhan kredit perbankan di Indonesia siap lepas landas pada tahun ini. Hal ini seiring dengan segala indikator yang menunjukkan kondisi industri yang sehat. 

Mirza menjabarkan bahwa rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) perbankan saat ini berada pada level 27%. "Ini salah satu tertinggi di dunia," katanya dalam CNBC Indonesia Power Lunch, Senin (18/3/2024).

Dia melanjutkan bahwa likuiditas perbankan juga terbilang cukup. Alat likuid terhadap dana pihak ketiga (AL/DPK) per Desember 2023 28,73%. 

Mirza mengatakan posisi AL/DPK tersebut memang lebih rendah dibandingkan posisi dua tahun lalu atau saat pandemi Covid-19. Akan tetap lebih tinggi dibandingkan dengan kondisi sebelum pandemi. 

Selain itu industri perbankan juga didukung oleh kualitas kredit yang terjaga baik. Rasio kredit bermasalah nonperforming (NPL) gross 2,3%–2,4% dengan loan at risk atau kredit dalam risiko pada level 11%.

"Kondisi bank sehat, tinggal sekarang proyek yang didanai saja," katanya. 

Mirza mengatakan bahwa pertumbuhan kredit tidak cukup ditopang oleh sektor tertentu, tetapi harus seluruh segmen tumbuh beriringan, mulai dari kecil hingga besar. 

Terkait kredit korporasi, kata Mirza, diperlukan investasi besar yang mengalir ke Tanah Air dan mendorong pertumbuhan ekonomi hingga lebih dari 6%. Oleh karena itu hal ini akan sangat tergantung dengan kebijakan pemerintah seperti kemudahan berusaha hingga iklim investasi. 

"Nah itu baru bisa bicara pertumbuhan kredit yang lebih tinggi [15%]," katanya. 

Bank Indonesia mencatat kredit bank tumbuh 11,83% secara tahunan (yoy) per Januari 2024. Berdasarkan jenisnya, pembiayaan didorong oleh kinerja korporasi. Kredit investasi dan modal kerja, masing-masing, naik 13,39% yoy dan 12,26% yoy. Pada periode yang sama kredit konsumsi dan UMKM, masing-masing, naik 9,64% yoy dan 8,97% yoy.

Penyaluran kredit tahun ini juga ditopang oleh rasio kredit bermasalah yang terbilang rendah, yakni gross 2,92% dan net 0,71%.


(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Petumbuhan Kredit Bank November 2023 Nyaris Dua Digit

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular