Prabowo Ungkap Hal Besar Ancam RI, Semua Harus Waspada!
Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia sudah berhasil melalui beberapa krisis sejak kemerdekaan pada 1945. Mulai dari krisis moneter 1998, krisis 2008, taper tantrum 2013 dan pandemi covid-19 pada 2020.
Presiden Indonesia terpilih hasil hitung cepat atau quick count Prabowo Subianto, menyatakan tantangan Indonesia ke depan juga tidak mudah. Meski demikian, dia tetap optimistis semua bisa dilalui.
"Sekarang ada geopolitik uncertainty di mana-mana yang memberikan dampak terhadap situasi ekonomi banyak negara," ungkapnya dalam acara Mandiri Investment Forum (MIF) di Hotel Fairmont, Jakarta, Selasa (5/3/2024).
Kini perang terjadi di berbagai wilayah. Hal ini mendorong krisis pangan dan energi di dunia dan berdampak terhadap inflasi. Lonjakan inflasi kemudian direspons dengan kenaikan suku bunga acuan, khususnya negara maju.
Kondisi tersebut membuat timbulnya gejolak pasar keuangan. Ditandai dengan derasnya aliran modal keluar dan kejatuhan nilai tukar serta sulitnya pembiayaan. Kini suku bunga tinggi diperkirakan akan berlangsung lama.
Indonesia, kata Prabowo mampu menjaga momentum perekonomian selepas pandemi covid-19. Ekonomi tumbuh sekitar 5%, inflasi terjaga di sekitar 2% dan transaksi berjalan yang surplus. Ini merupakan modal yang bagus untuk melewati berbagai tantangan tersebut.
"Indonesia masih mampu untuk melalui berbagai tantangan ini dan semua orang juga tahu kita tidak terlalu buruk kita mampu menjaga pertumbuhan setelah pandemi," pungkasnya.
(mij/mij)