Bukan Cuma BTN-Muamalat, BSI Bakal Punya Saingan Lain

Zefanya Aprilia, CNBC Indonesia
28 February 2024 15:45
Ilustrasi Foto OJK
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto

Jakarta, CNBC Indonesia — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan industri perbankan syariah akan kedatangan entitas besar baru. Perusahaan yang dimaksud bukan saja hasil merger unit usaha syariah PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk dan PT Bank Muamalat Indonesia Tbk. 

Diberitakan sebelumnya merger BTN Syariah dengan Bank Muamalat akan rampung setidaknya pada kuartal II tahun ini. Menteri BUMN Erick Thohir, pemilik Bank Muamalat, hingga OJK sudah memberikan lampu hijau atas aksi korporasi tersebut.

Hasil penggabungan kedua bank tersebut akan memiliki aset lebih dari Rp 120 triliun. Sebagai informasi PT Bank Syariah Indonesia Tbk memiliki aset Rp 354 triliun per Desember 2023. 

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae mengungkapkan ada beberapa bank yang berencana merger dan sedang dalam tahap pembicaraan pendahuluan. Ia menyebut aksi merger beberapa bank syariah ini akan dikepalai oleh bank swasta.

"Ini di-lead oleh bank swasta, bukan bank BUMN. Justru ini adalah bagian dari implementasi POJK terkait masalah spin off perbankan syariah. Nah, ini yang sedang kita terus matangkan, ada beberapa calon-calon yang dan tentu kita mengharapkan akan menjadi merger yang cukup besar jugalah kira-kira," kata Dian selepas Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan (PTIJK) 2024 di St. Regist, dikutip Kamis (28/2/2024).

Dian mengatakan entitas baru bank syariah tersebut akan menggabungkan 3-4 perusahaan. Dia memperkirakan total aset dapat mencapai Rp 200 triliun. 

Otoritas tidak menyebut nama bank yang akan menjadi inisiator peleburan bank syariah tersebut. Akan tetapi Dian memberikan kisi-kisi bahwa aksi korporasi dilakukan dalam upaya implementasi Peraturan OJK (POJK) Nomor 12 tahun 2023 terkait spin off UUS.

Adapun satu bank swasta yang masuk kriteria wajib melakukan spin off adalah unit syariah milik PT Bank CIMB Niaga Tbk.  Per Desember 2023, Bank CIMB Niaga Syariah memiliki aset Rp 62,74 triliun.

Mengutip POJK Nomor 12 tahun 2023, UUS yang memiliki nilai aset lebih dari Rp 50 triliun wajib memisahkan diri dari induknya. 

Terpisah, Direktur Strategy, Finance & SPAPM CIMB Niaga Lee Kai Kwong mengatakan bahwa pihaknya diberi mandat untuk melakukan spin off pada kuartal III 2025. Akan tetapi, ia menargetkan spin off UUS CIMB Niaga akan rampung pada tahun 2026, supaya sejalan dengan laporan tahunan baik CIMB Niaga maupun unit usaha syariahnya.

"Spin off akan dilakukan. Kami diberi mandat pada kuartal ketiga tahun 2025. Tetapi prosesnya akan rampung tahun 2026 untuk menjajarkan laporan tahunan kami untuk bank dan juga unit usaha syariah," ujar Lee dalam Public Expose CIMB Niaga 2023 secara virtual, dikutip Kamis (28/2/2024).

Ia mengungkapkan bahwa saat ini CIMB Niaga dan OJK sedang membicarakan persiapan spin off dengan OJK. Hal utama yang didiskusikan adalah model bisnis yang akan dipakai.

Namun begitu, Lee menyebut pelaksanaan spin off akan menggerus modal UUS CIMB Niaga menjadi kecil. Maka dari itu, kemungkinan nantinya tidak dapat memberikan pembiayaan ke segmen korporasi seperti sebelum spin off.


(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bank Syariah Bakal Sulit Lampaui 10% Market Share Tanpa Lakukan Ini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular