
Survei BI Ungkap Pembiayaan Korporasi Awal Tahun 2024 Lesu

Jakarta, CNBC Indonesia - Survei Bank Indonesia (BI) menemukan kebutuhan pembiayaan korporasi pada Januari 2024 terindikasi lesu. Hal tersebut tercermin dari Saldo Bersih Tertimbang (SBT) pembiayaan korporasi sebesar 6,5%, jauh lebih rendah dari sebulan sebelumnya 18,4%.
Pembiayaan korporasi di Januari 2024 tersebut terutama didorong oleh peningkatan kebutuhan pada lapangan usaha (LU) Pertambangan sebesar 1,9%. Sementara itu, perlambatan terjadi pada LU perdagangan (0,0%), dan LU penyedia makanan minuman tercatat menurun (-0,5%).
Kebutuhan pembiayaan korporasi terutama digunakan untuk mendukung aktivitas operasional dan membayar kewajiban yang jatuh tempo, yakni masing-masing sebanyak 76,5% dan 28,6% per Januari 2024.
Adapun sumber pembiayaan korporasi terutama berasal dari dana sendiri sebesar 59,2%, turun dari sebulan sebelumnya sebesar 68,1%. Diikuti pemanfaatan fasilitas kelonggaran tarik sebesar 17,3%, naik dari sebulan sebelumnya yang hanya 9,2%. Pembiayaan dari perbankan dalam negeri pun turun jadi 7,1% dari sebelumnya 7,6%.
Alasan dari pemenuhan sumber pembiayaan tersebut, terutama karena kemudahan dan kecepatan perolehan dana (76,5%). Diikuti dengan biaya (suku bunga) yang lebih murah (17,3%).
Di samping itu, penyaluran kredit baru oleh perbankan pada Januari 2024 juga terindikasi tumbuh terbatas dengan SBT sebesar 24,5%. Itu jauh lebih rendah dibanding akhir tahun sebesear 73,3%.
BI mengatakan hal itu sejalan dengan pola historis penyaluran kredit baru.
Faktor utama yang memengaruhi penyaluran kredit baru tersebut antara lain prospek kondisi moneter dan ekonomi ke depan, permintaan pembiayaan dari nasabah, serta tingkat persaingan usaha dari bank lain.
Sementara itu, untuk keseluruhan triwulan I-2024, penawaran penyaluran kredit baru dari perbankan diprakirakan tetap tumbuh meski melambat sesuai pola historisnya.
Di sisi rumah tangga, permintaan pembiayaan baru pada Januari 2024 terindikasi relatif stabil sebesar 12,1% dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 11,9%.
Mayoritas pembiayaan berasal dari bank umum. Selain perbankan, sumber pembiayaan utama yang menjadi preferensi rumah tangga antara lain ialah koperasi dan leasing.
(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Survei BI Ungkap Penyaluran Kredit di Kuartal III Meningkat