Market Commentary

Saham Bank Mandiri (BMRI) Kembali Cetak Rekor Baru di Rp 7.200

Ayyi Hidayah, CNBC Indonesia
12 February 2024 10:37
Karyawan melayani nasabah di salah satu kantor cabang Bank Mandiri, di Jakarta, Selasa (30/1/2023). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Karyawan melayani nasabah di salah satu kantor cabang Bank Mandiri, di Jakarta, Selasa (30/1/2023). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) terpantau kembali melesat dan menyentuh rekor tertingginya lagi pada perdagangan sesi I Rabu (12/2/2024).

Per pukul 10:35 WIB, saham BMRI melesat 2,88% ke posisi harga Rp 7.150/unit. Sementara pada perdagangan hari ini, saham BMRI mencatatkan rekor tertingginya di angka Rp 7.200 per saham, yang menjadi rekor tertingginya sepanjang sejarah pasca stock split atau pemecahan saham. Adapun terakhir BMRI mencetak ATH yakni pada perdagangan Senin pekan lalu di Rp 6.900/unit.

Saham BMRI sudah diperdagangkan sebanyak 4.691 kali dengan volume transaksi mencapai 59,51 juta lembar saham dan nilai transaksinya sudah mencapai Rp 424,41 miliar. Adapun kapitalisasi pasarnya saat ini mencapai Rp 665 triliun.

Saham BMRI kembali melonjak karena investor menanti kebijakan pembagian dividen perseroan. Apalagi, BMRI yang berhasil mencetak rekor laba bersih di 2023 membuat investor optimis bahwa pembagian dividen BMRI semakin menarik.

CNBC Indonesia Research memproyeksikan dividen yang akan dibagikan investor pada tahun ini berdasarkan laba bersih tahun buku 2023 lalu dengan asumsi rata-rata selama tiga tahun Dividend Payout Ratio (DPR) atau alokasi laba yang sudah dikurangi porsi laba ditahan.

Secara nominal, BMRI potensi membagikan dividen paling besar mencapai Rp 335 per lembar. Sementara, estimasi dividen yield atau persentase keuntungan dividen terhadap harga saham BMRI sebesar 5,12%.

Potensi tersebut terjadi setelah BMRI berhasil mencatatkan rekor laba bersihnya pada 2023. Laba bersih secara konsolidasi BMRI pada 2023 mencapai Rp 55,06 triliun, naik 33,7% secara tahunan (year-on-year/yoy). Capaian ini disokong oleh pendapatan bunga bersih yang tumbuh 9,08% yoy menjadi Rp 9,89 triliun.

Direktur Utama BMRI, Darmawan Junaidi mengatakan perolehan laba tersebut juga menjadi yang terbesar sejak perusahaan didirikan 25 tahun lalu.

Dia juga mengatakan capaian kinerja signifikan tersebut selaras dengan kondisi ekonomi yang secara nasional masih resilien menghadapi volatilitas pada 2023.

"Dari berbagai tantangan yang ada di tahun 2023, kondisi ekonomi Indonesia masih resilien didorong peningkatan konsumsi rumah tangga, investasi, dan inflasi yang masih terjaga. Di sisi lain ruang kinerja fiskal Indonesia masih besar untuk dapat terus mendukung perekonomian," kata Darmawan, Rabu (31/1).

Adapun sepanjang 2023, BMRI membukukan kredit sebesar Rp 1.398 triliun, naik 16,3% yoy. Hal ini mendorong aset bankmenjadi Rp 2.174 triliun, tumbuh 9,12% yoy.
Sementara itu bank membukukan dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp 1.576 triliun, naik 5,78% yoy, dengan rasio dana murah ataucurrent account savings account(CASA) 79,4%.


(ayh/ayh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 3 Bank RI Dengan Laba Terbesar, Cek Sahamnya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular