Dear Investor, Begini Peluang Investasi di Tahun Politik

Khoirul Anam, CNBC Indonesia
24 January 2024 17:08
DBS
Foto: dok DBS

Jakarta, CNBC Indonesia - Momen pemilihan umum (pemilu) yang sebentar lagi bakal digelar kerap dinilai mempengaruhi iklim investasi di Indonesia. Tidak heran jika pelaku pasar banyak yang wait and see dan berharap sosok pemimpin terpilih cenderung bersahabat, serta fokus dalam mendorong pertumbuhan ekonomi ke depan.

Chief Investment Officer Bank DBS Hou Wey Fook menyebut momen tahun politik kerap membawa kekhawatiran. Investor pun dinilainya berharap pesta demokrasi ini bisa berjalan dengan damai. Meski pidato politik, hasil jajak pendapat, dan rumor politik sedikit banyak mempengaruhi peningkatan volatilitas pasar.

"Jadi, buat investor saat ini selama pemilu damai-damai saja dan tidak terlalu banyak surprise karena kandidatnya sudah cukup dikenal, bukan orang baru. Jadi dampak dari pemilu itu, terutama untuk siapa yang menang, menurut kami relatif tidak mungkin (terdampak)," ungkap dia dalam bincang-bincang bertajuk Smart Talks: Shifting Currents, Rabu (24/1/2024).

Dia menekankan bahwa yang perlu menjadi perhatian para investor saat ini adalah terjaganya kondisi ekonomi nasional setelah momen pemilu.

"Dan apakah ada policy-policy yang mungkin menghambat pertumbuhan ekonomi setelah terpilih nanti," papar Hou.

Lebih lanjut, DBS Group memproyeksikan bahwa kuartal I-2024 akan lebih kondusif untuk aset-aset berisiko. Hal ini disertai dengan prediksi bahwa tingkat suku bunga acuan AS akan mencapai puncaknya seiring dengan melambatnya laju inflasi dan penundaan pengetatan moneter oleh The Fed.

Head of Research DBS Group Maynard Arif menambahkan terdapat tiga sektor yang menarik bagi investor di Indonesia selama kuartal I-2024. Antara lain perbankan, kesehatan, dan teknologi atau e-commerce.

Namun untuk sektor teknologi, menurut dia, investor bisa memilih perusahaan-perusahaan global dibandingkan perusahaan lokal.

"Dari sisi di Indonesia, di kuartal I, menurut kami dengan volatilitas cukup tinggi dan ketidakpastian The Fed, investor harus fokus ke pertumbuhan juga," kata dia.

Selain melihat pertumbuhan sektor-sektor tersebut, Maynard juga mengimbau investor untuk memperhatikan saham-saham yang akan membagikan dividen. Khususnya untuk yang berinvestasi dengan jangka pendek.

"Karena di April ini biasanya akan ada pembagian dividen. Jadi bisa melihat saham-saham yang dividen di atas 5% yield-nya dengan balanchit yang cukup baik," terang dia.


(dpu/dpu)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Now! DBS Indonesia Beberkan Strategi Penyaluran Kredit Hijau

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular