
Alasan Kenapa Baru 2 BUMN IPO Selama Dipimpin Erick Thohir

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengungkapkan, dalam mempersiapkan perusahaan pelat merah untuk melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) akan diperhitungkan dengan matang. Hal itu dilakukan untuk menghindari performa kinerja keuangan dan kinerja saham yang buruk dan merugikan investor.
"Hitungannya jelas nggak mau asal-asalan harus tau untuk apa dananya dipake harus clear nggak boleh ngasal," kata Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga saat ditemui di Kementerian BUMN Jakarta, Senin malam (18/12).
Arya mengungkapkan, selama kepemimpinan Erick Thohir sebagai Menteri BUMN, baru dua perusahaan BUMN yang melakukan pencatatan saham perdana (initial public offering/IPO).
"Baru dua (emiten) Mitratel dan Pertamina Geothermal Energy. Karena kita mau IPO kan juga PHE kondisi market nggak bagus jadi nggak?," sebutnya.
Arya mengungkapkan, salah satu penyebab keuangan PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT) tidak sehat adalah ketidaksiapan dalam melakukan aksi korporasi di pasar modal termasuk pencatatan saham perdana (initial public offering/IPO).
Menurutnya, terdapat kesalahan dalam tata kelola penggunaan dana hasil IPO perusahaan konstruksi pelat merah tersebut.
"Waskita ini kelolanya ngga bener karena dulu itu Waskita pertama IPO, dapet dana besar, kemudian obligasi dapat dana besar, eh dana tersebut dipakai untuk mengambil proyek- proyek jalan tol dari pihak yang lain," jelasnya.
"Jadi bukan dari proyek baru jadi dia beli yang punya lisensi jalan tol. Uangnya jor-jor kesana, jadi bukan ke jalan tol baru, dia ngambil tol-tol yang ada lisensinya itu. Abis itu ternyata nggak selesai apalagi kan korona dia mau jual proyeknya nggak selesai," imbuhnya.
(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bos Pupuk Indonesia Buka-bukaan Soal Rencana IPO, Ini Bocorannya