Bos Pupuk Indonesia Buka-bukaan Soal Rencana IPO, Ini Bocorannya

Romys Binekasri, CNBC Indonesia
19 March 2024 10:15
Petugas memilah sampah yang akan dijadikan pupuk kompos di Saringan Sampah TB Simatupang, Jakarta, Jumat (12/1/2024). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Petugas memilah sampah yang akan dijadikan pupuk kompos di Saringan Sampah TB Simatupang, Jakarta, Jumat (12/1/2024). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pupuk Kaltim merupakan salah satu perusahaan pelat merah yang masuk dalam daftar rencana IPO BUMN sebelumnya, bersamaan dengan PT Pertamina Hulu Energi dan PT Pertamina Gheothermal Energy. Namun hingga saat ini wacana tersebut belum juga terealisasi.

Direktur Utama PT Pupuk Indonesia Rahmad Pribadi mengatakan, perseroan mengaku siap jika Kementerian BUMN meminta untuk melakukan aksi korporasi tersebut. Apalagi, dari sisi kinerja perusahaan saat ini sudah dinilai mampu.

"Kalau diperintahkan, kita perintahkan. Saya jujur bukan ahli di bidang pasar keuangan. Kalau tahun ini IPO, kalai kita dari waktu ke waktu harus siap nggak ada bilang nggak siap harus siap," ujarnya saat ditemui di Hotel Alila SCBD, Senin malam (18/3).

Menurutnya, kinerja perseroan dari tahun ke tahun menunjukkan performa yang positif. Hal itu dapat menjadi daya tarik bagi para investor jika IPO dilaksanakan.

"Kalau secara persiapan kita lakukan terus. Persiapan itu kan kinerja. Kinerja PKT sangat bagus di 2022 Rp 14,5 triliun profit, tahun 2023 sangat baik, belum bisa sampaikan karena belum di audit," sebutnya.

Ia mengingatkan, dalam pelaksanaan IPO perlu dipertimbangkan juga iklim investasi dan perekonomian. "Jika pasarnya kondusif akan banyak investor yang berbondong-bondong. Belum tau kalau kita-kita tahun ini IPO pasarnya siap atau nggak saya nggak tau," pungkasnya.

Sebelumnya, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengungkapkan, saat ini hal itu masih dalam pembahasan dengan manajemen Pupuk Kaltim. Sebab, sebelum IPO akan melakukan penyegaran manajemen terlebih dahulu.

"Kita lagi diskusi dengan direksi di sana. Ini memang kita akan melakukan reorganisasi dulu," ujarnya dalam acara BUMN Report CNBC Indonesia, Jumat (1/9).

Selain itu, nantinya juga akan diatur semacam pengelompokan perusahaan. Sebab, fokus pupuk selain menyediakan subsidi NPK (Nitrogen, Phosphat, Kalium), juga juga pupuk urea dan amonia yang produk yang sebenarnya ini market base.

"Nah kita lagi atur supaya nanti ada semacam grouping company yang komersial dan non-komersial. Nah setelah di grouping nanti baru kita lihat, di group level mana yang kita akan lakukan IPO," jelasnya.

"Karena kalau sekarang ini pupuk Kaltim kita IPO kan, nanti pupuk Kaltim yang paling profitable. Yang lainnya nanti enggak ke tarik. Nah kita lagi rencana untuk regrouping dulu, sebelum nanti kita mungkin tahun depan baru kita akan lihat ke IPO-nya. Tapi juga yang kedua, kan harus ada story-nya ya," lanjutnya.

Tiko menambahkan, selain grouping company, pihaknya juga ingin ada reformasi menjadi chemical company.

"Tadi saya sampaikan bahwa pupuk kalau hanya berhenti di pupuk, tentunya ya dia marginnya terbatas. Tapi kalau nanti transformasinya ke chemical company, jadi masuk amoniak, jadi etanol dan sebagainya ini, tentunya secara nilai tambah kan lebih tinggi. Nah ini kita lagi bikin strategi tadi regrouping," pungkasnya.

Sebagai informasi, Wakil Menteri BUMN Pahala Mansury mengatakan, pihaknya belum memutuskan perkembangan terkini terkait wacana Initial Public Offering (IPO) PT Pupuk Kaltim (PKT).

Diketahui, Pupuk Kaltim merupakan salah satu perusahaan pelat merah yang masuk dalam daftar rencana IPO BUMN sebelumnya, bersamaan dengan PT Pertamina Hulu Energi dan PT Pertamina Gheothermal Energy.

Pahala mengatakan, salah satu alasan penundaan IPO PKT sendiri dikarenakan sentimen pasar modal.

"Kita belum putuskan saat ini. Karena marketnya," tutur Pahala saat ditemui wartawan, di Menara Danareksa, Jakarta pada Kamis, (30/3/2023).

Di sisi lain, PKT tengah dihadapkan dengan proyek yang membutuhkan dana besar, yaitu pembangunan pabrik pupuk baru di Fakfak. Diketahui, pembangunan pabrik ini memerlukan investasi mencapai puluhan triliun rupiah.

Meski begitu, Pahala meyakini, kondisi keuangan internal dari PKT masih memungkinkan untuk membiayai proyek pabrik baru tersebut.

"Saat ini kondisi likuiditasnya pupuk kan sangat bagus sekali, sangat memiliki tingkat debt yang rendah sekali," kata dia.

"Sampai sejauh ini masih bisa," tambah Pahala.

Sejalan dengan Pahala, Direktur Utama Pupuk Kaltim Rahmad Pribadi mengatakan, pihaknya masih menunggu arahan dari pemerintah terkait jadwal pencatatan perdana sahamnya. Sejumlah langkah masih dipersiapkan oleh Pupuk Kaltim untuk menunjang IPO Pupuk Kaltim.

"Kita kalo IPO ini kan kita menunggu arahan pemerintah. Tugas kita adalah mempersiapkan. Tidak hanya langkah administratif IPO tadi, tapi juga mempersiapkan kinerja keuangan yang terbaik," kata Rahmad di acara terpisah, Rabu, (29/3/2023).

Di sisi lain, Rahmad menegaskan, IPO tidak menjadi satu-satunya opsi pendanaan. Perseroannya ingin melihat bagaimana strategi pemerintah terkait perkembangan industri pupuk terlebih dahulu.


(ayh/ayh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pabrik Sudah Dibangun, Bos Besar Buka Suara Soal Nasib IPO PKT

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular