Lewat Kantor Sri Mulyani, Ramai Asing Mulai Serbu RI Lagi!
Jakarta, CNBC Indonesia - Kabar baik datang dari dalam negeri. Dana asing yang selama ini mengalir deras ke negara lain, kembali pulang melalui instrumen dari Kementerian Keuangan yang dipimpin Sri Mulyani Indrawati.
Adalah Surat Utang Negara (SUN), di mana berdasarkan data Direktorat Jenderal Pengelolaan dan Pembiayaan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, pada Selasa (31/10/2023) pada akhir Oktober berhasil mencapai level tertinggi sejak tiga bulan lalu.
Pemerintah melalui sistem Bank Indonesia (BI) melakukan lelang terhadap delapan seri Surat Utang Negara (SUN), diantaranya seri SPN12240201 (Reopening), SPN12240725 (Reopening), FR0101 (New issuance), FRSDG001 (Reopening), FR0100 (Reopening), FR0098 (Reopening), FR0097 (Reopening), dan FR0089 (Reopening)
Hasil penawaran yang masuk, baik dari investor lokal dan asing pada lelang kali ini sebesar Rp35,87 triliun, dengan nilai serapan dari pemerintah sebesar Rp19,3 triliun. Dari nilai tersebut baik dari penawaran hingga yang terserap berhasil melampaui target indikatif sebesar Rp19 - 28,5 triliun.
Nilai penawaran dalam lelang kali ini bahkan mencatat yang tertinggi selama tiga bulan terakhir atau sejak 25 Juli lalu. Sementara nilai awarded bid atau yang terserap berhasil mencetak rekor tertinggi sejak pertengahan April lalu atau hampir selama delapan bulan terakhir.
Minat asing juga terpantau mulai kembali masuk ke Tanah Air, ditandai dengan penawaran pada lelang SUN kali ini mencapai nilai yang tertinggi sejak tiga bulan terakhir, mencapai Rp4,85 triliun, dengan yang terserap sebesar Rp3,41 triliun.
Kembalinya investor asing ke pasar SBN menjadi kabar positif buat Indonesia dan kabar gembira buat Presiden Joko Widodo (Jokowi). Pekan lalu, secara khusus Presiden Jokowi menyampaikan soal banyaknya investor asing yang memilih cabut dari pasar ke Indonesia dan memilih kembali ke Amerika Serikat (AS). Kaburnya investor asing ini menjadi salah satu besar kekhawatiran Jokowi di tengah meningkatnya ketidakpastian global.
"Capital outflow semua lari balik ke Amerika Serikat," ungkap Jokowi dalam pertemuan beberapa waktu lalu, dikutip Jumat (27/10/2023).
Menelisik lebih dalam, dari delapan seri yang ditawarkan, pilihan asing paling banyak masuk pada surat utang benchmark dengan tenor 5 tahun dan 10 tahun yaitu FR101 dan FR100, masing-masing asing menawarkan sebanyak Rp1,85 triliun dan Rp1,61 triliun.
Namun, yang paling banyak diserap dari seri surat utang bertenor 5 tahun mencapai Rp1,51 triliun, sementara tenor 10 tahun berhasil diserap Rp1,26 triliun.
Penawaran asing serta hasil serapan pemerintah yang meningkat pada lelang SUN kali ini menunjukkan aliran dana investor serta kepercayaan diri pemerintah mulai kembali lagi ke pasar keuangan Tanah Air.
Hal ini bisa menjadi kabar gembira bagi pelaku pasar di tengah ketidakpastian eksternal yang masih berlanjut serta merupakan cerminan dari intervensi Bank Indonesia (BI) yang telah menaikkan suku bunga acuan ke 6%, sehingga imbal hasil yang ditetapkan semakin menarik bagi investor.
Keputusan BI tersebut sudah mulai tercermin positif pada selisih yield obligasi AS 10 tahun dengan Surat Berharga Negara (SBN) 10 tahun Indonesia yang semakin melebar. Hingga perdagangan Selasa (31/10/2023) yield obligasi 10 tahunan Indonesia berada di 7,12%, terdapat selisih 225 basis poin (bps) terhadap yield US Treasury sebesar 4,88%. Jauh meningkat dibandingkan selisih pekan lalu yang sempat menyempit ke 197 bps.
(mij/mij)