
Laba Bank Nobu Terbang 38,41%, Ternyata Karena Ini

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten perbankan milik Grup Lippo PT Bank Nationalnobu Tbk. (NOBU) mencatatkan laba bersih tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik sebesar Rp104,4 miliar pada kuartal III-2023. Jumlah ini naik 38,41% dibandingkan dengan periode yang sama setahun sebelumnya sebesar Rp 75,43 miliar.
Mengutip laporan keuangan periode September 2023, NOBU mengantongi pendapatan bunga sebanyak Rp 1,08 triliun, naik 31,24% dari setahun sebelumnya sebesar Rp 827,08 miliar. Pertumbuhan pembayaran bunga dari debitur ini mampu mengimbangi beban bunga yang naik 51,74% yoy, seiring dengan membengkaknya deposito.
Alhasil pendapatan bunga bersih sembilan bulan pertama Nobu Bank masih dapat naik 16% menjadi Rp 550,73 miliar.
Seiring dengan pertumbuhan dari bisnis utama bank, bunga bersih atau net interest margin (NIM) naik menjadi 3,48% pada kuartal III-2023 dari yang setahun sebelumnya sebesar 3,26%.
Adapun selain pendapatan bunga bersih, NOBU juga mengakumulasi laba dari pendapatan berbasis komisi atau fee based income (FBI). Per September 2023, FBI Nobu naik 137,23% yoy menjadi Rp 86,52 miliar.
Pendapatan nonbunga tersebut pun mampu mengompensasi kenaikan beban tenaga kerja hingga beban promosi perusahaan, sehingga membuat laba operasional bank naik 32,61% yoy menjadi Rp 129,61 miliar.
Sementara itu, penyaluran kredit NOBU naik 13,42% menjadi Rp 13,62 triliun pada kuartal III-2023. Selain kredit, surat berharga yang dimiliki bank juga naik lebih dari 5 kali lipat menjadi Rp 601,33 miliar. Dengan kenaikan tersebut, aset NOBU pun terkerek 16,81% yoy menjadi Rp 24,82 triliun.
Pada periode yang sama, NOBU menghimpun dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp 16,24 triliun, naik 4,71% yoy. Sebanyak 64,22% DPK Nobu merupakan dana mahal.
Deposito per September 2023 tercatat sebesar Rp 10,43 triliun, naik 9,81% yoy, sedangkan dana murah atau current account savings account (CASA) sebesar Rp 5,80 triliun, turun 3,36% yoy.
Dengan pertumbuhan DPK yang lebih rendah dibandingkan dengan kredit, indikator likuiditas bank pun masuk rentang optimal. Rasio pinjaman terhadap simpanan atau loan to deposit ratio (LDR) naik dari 77,41% menjadi 83,85%.
(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jelang Merger dengan MNC, Bank Nobu Tidak Bagi Dividen