Simak! Ini Permintaan Xinyi ke Bahlil Soal Proyek Rempang

Zefanya Aprilia, CNBC Indonesia
Senin, 02/10/2023 21:25 WIB
Foto: Rempang

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia tidak hanya berkomunikasi dengan warga pulau Rempang, Kepulauan Riau mengenai rencana investasi di kawasan tersebut. Bahlil secara intensif juga mendengarkan Xinyi Glass Holdings Ltd.

Xinyi adalah perusahaan asal China yang berinvestasi senilai US$ 11,5 miliar atau setara Rp 175 triliun di Pulau Rempang.


"Khusus untuk investor Xinyi ini sampai dengan kemarin saya berkomunikasi Insha Allah mereka dapat memahami kondisi yang ada di dalam negeri," ungkap Bahlil di Gedung DPR/MPR, Jakarta, Senin (2/10/2023)

"Tetapi mereka juga kan harus punya perencanaan. Sampai kapan gitu loh. Tapi kalau selama itu masih dalam waktu moderat, pasti mereka juga akan mengerti," paparnya

Kini Bahlil fokus untuk mensosialisasikan proyek Rempang Eco City kepada warga agar pemindahan ke Tanjung Banon dapat berjalan mulus. Hingga saat ini sudah ada 322 Kartu Keluarga (KK) yang menyatakan siap bergeser. Sisanya akan diupayakan tereksekusi dalam waktu dekat.

"Namanya pengusaha itu pasti punya target. Gak ada itu perusahaan gak punya target. Negara juga harus punya target. Jadi semua harus punya target. Jadi targetnya yang bagaimana yang lebih baik," kata Bahlil yang enggap menyebutkan target relokasi.

Posisi pemerintah, kata Bahlil berada di antara rakyat dan investor. Semuanya harus mendapatkan hasil terbaik.

"Kita harus bijaksana untuk rakyat dan investor. Karena kalau kita tunggu investornya nggak selesai-selesai, ya udah pergi ke tempat lain lah. Terkecuali kita ini semua usir investasi, nggak apa," tegas Bahlil.

Menurut Bahlil, kehadiran investasi adalah satu cara agar terwujud Indonesia emas pada 2045 mendatang.


(mij/mij)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Sinyal Lesunya Ekonomi RI, Kredit Perbankan Melambat Lagi