Market Commentary

IHSG Bergairah, 6 Saham Big Cap Jadi Penopangnya

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
02 October 2023 16:45
Layar digital pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (10/5/2023). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Layar digital pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (10/5/2023). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat pada perdagangan Senin (2/10/2023) awal pekan ini, di tengah melandainya kembali inflasi Indonesia pada periode September 2023.

Hingga akhir perdagangan, IHSG ditutup menguat 0,31% ke posisi 6.961,46. Meski berhasil menguat, tetapi IHSG masih belum mampu untuk kembali ke level psikologis 7.000.

Secara sektoral, sektor properti, infrastruktur, dan konsumer non-primer menjadi penopang terbesar IHSG pada perdagangan awal pekan ini. Sektor properti menopang hingga 1,35%, sedangkan sektor infrastruktur sebesar 1,16%, dan sector konsumer non-primer sebesar 1,07%.

Selain itu, beberapa saham juga turut menjadi penopang IHSG pada akhir perdagangan hari ini. Berikut saham-saham yang menopang IHSG pada perdagangan hari ini.

EmitenKode SahamIndeks PoinHarga TerakhirPerubahan Harga
Bank Central AsiaBBCA16.599,0752.83%
Bank Rakyat Indonesia (Persero)BBRI2.725,2500.48%
Bank Mandiri (Persero)BMRI2.376,0500.41%
Astra InternationalASII2.366,2750.80%
Barito PacificBRPT2.051,3302.31%
Kalbe FarmaKLBF1.501,7851.71%

Sumber: Refinitiv

Tiga saham bank raksasa menjadi penopang terbesar IHSG pada hari ini, yakni PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang mencapai 16,6 indeks poin, kemudian saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) sebesar 2,7 indeks poin, dan saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) sebesar 2,4 indeks poin.

IHSG menguat setelah data inflasi terbaru diumumkan. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan inflasi September 2023 mencapai 0,19% secara bulanan (month-to-month/mtm). Sedangkan secara tahunan (year-on-year/yoy), inflasi mencapai 2,28%.

Hal tersebut tidak relatif sudah diekspektasikan pasar mengingat konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia dari 11 institusi memperkirakan inflasi September 2023 akan mencapai 0,13% dibandingkan bulan sebelumnya (mtm).

Hasil polling juga memperkirakan inflasi tahunan akan berada di angka 2,23% pada bulan lalu. Inflasi inti (yoy) diperkirakan mencapai 2,02%. Sebagai catatan, inflasi pada Agustus 2023 tercatat 3,27% (yoy) sementara inflasi inti mencapai 2,18% (yoy).

Di lain sisi, IHSG berhasil menguat di tengah masih belum kondusifnya sentiment pasar global hingga hari ini. Sentimen dari global masih terkait inflasi Amerika Serikat (AS) yang masih cukup tinggi dan sikap bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) yang masih akan bersikap hawkish.

Untuk diketahui, AS mencatatkan inflasi sebesar 3,7% (yoy) pada Agustus 2023, naik dari inflasi pada bulan sebelumnya sebesar 3,2% (yoy). Sedangkan target inflasi AS yakni 2%.

Perangkat CME FedWatch menunjukkan bahwa 30,8 % hasil survei menargetkan The Fed akan mengerek suku bunga sebesar 25 basis poin (bp) pada pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) November mendatang.

Sementara persentase lebih besar ditunjukkan pada FOMC Desember dengan angka 38,8% yang meyakini The Fed akan menaikkan suku bunganya sebesar 25 bp.

Alhasil, capital outflow dari negara berkembang termasuk Indonesia pun terjadi. Capital outflow ini tercermin dari data transaksi BI pada 25 - 27 September 2023, di mana nonresiden di pasar keuangan domestik tercatat jual neto Rp 7,77 triliun, dengan jual neto di pasar saham mencapai Rp 2,07 triliun.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.


(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dua Hari di Zona Merah, IHSG Kembali Menguat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular