Bos Sawit Kena PHP! Usai Nanjak, Harga CPO Balik Terkoreksi

Aulia Mutiara Hatia Putri, CNBC Indonesia
26 September 2023 09:45
Panen tandan buah segar kelapa sawit di kebun Cimulang, Candali, Bogor, Jawa Barat. Kamis (13/9). Kebun Kelapa Sawit di Kawasan ini memiliki luas 1013 hektare dari Puluhan Blok perkebunan. Setiap harinya dari pagi hingga siang para pekerja panen tandan dari satu blok perkebunan. Siang hari Puluhan ton kelapa sawit ini diangkut dipabrik dikawasan Cimulang. Menurut data Kementeria Pertanian, secara nasional terdapat 14,03 juta hektare lahan sawit di Indonesia, dengan luasan sawit rakyat 5,61 juta hektare. Minyak kelapa sawit (CPO) masih menjadi komoditas ekspor terbesar Indonesia dengan volume ekspor 2017 sebesar 33,52 juta ton. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Panen tandan buah segar kelapa sawit di kebun Cimulang, Candali, Bogor, Jawa Barat (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak kelapa sawit (Crude Palm Oil/CPO) di Bursa Malaysia Exchange terpantau kembali melemah di sesi awal perdagangan Selasa (26/9/2023) mematahkan penguatan dua hari beruntun sejak pekan lalu.

Melansir Refinitiv, harga CPO pada sesi awal perdagangan terpantau turun 0,75% di posisi MYR 3.688 per ton pada pukul 08:00 WIB. Dengan demikian, harga CPO kembali lagi ke level psikologis 3.600.

Pada perdagangan Senin (25/9/2023) harga CPO ditutup menguat 0,95% ke posisi MYR 3.716. Dengan ini, secara bulanan harganya masih ambrol 7,33%, dan jatuh 10,97% secara tahunan.

Terkoreksinya harga CPO terjadi di tengah kenaikan minyak saingannya Dalian, padahal ringgit juga mengalami perlemahan. Namun sentimen ini tak mampu membuat harganya terangkat.

Kontrak minyak kedelai paling aktif di Dalian, DBYcv1, naik 0,91%, sedangkan kontrak minyak sawit DCPcv1 turun 0,03%. Harga minyak kedelai di Chicago Board of Trade BOcv1 turun 0,65%.

Minyak kelapa sawit dipengaruhi oleh pergerakan harga minyak terkait saat mereka bersaing untuk mendapatkan bagian di pasar minyak nabati global.

"Pasar hari ini tampaknya berada dalam mode koreksi, mengikuti kekuatan Dalian sambil menunggu petunjuk baru dari produksi. Jika musim hujan yang dialami di Malaysia terus berlanjut, produksi mungkin melambat sehingga memberikan dukungan kepada pasar kami," kata seorang pedagang yang berbasis di Kuala Lumpur yang dikutip dari Reuters.

Ekspor produk minyak sawit Malaysia untuk 1 - 25 September naik 15,2% menjadi 1.088.875 ton dari 945.155 ton yang dikirimkan selama 1 - 25 Agustus, kata perusahaan inspeksi independen AmSpec Agri Malaysia pada hari Senin.

Menurut surveyor kargo Intertek Testing Services, ekspor produk minyak sawit Malaysia pada periode yang sama naik 17,5% menjadi 1.144.707 metrik ton dari 974.235 metrik ton yang dikirimkan selama 1-25 Agustus.

Menurut Refinitiv Commodities Research, tren kekeringan yang memburuk akan terjadi pada bulan Oktober di Indonesia, produsen minyak sawit terbesar di dunia.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]


(aum/aum)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Capek Naik Empat Hari Beruntun, Harga CPO Mulai Loyo

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular