Rupiah Jalan di Tempat Meski Sempat Sentuh Rp15.400
Jakarta, CNBC Indonesia - Rupiah stagnan terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menjelang akan dirilisnya suku bunga AS dan Indonesia besok.
Merujuk dari Refinitiv, rupiah ditutup stagnan 0,00% terhadap dolar AS di angka Rp15.375/US$ pada hari Rabu (20/9/2023) dan sempat menyentuh level psikologis Rp15.400/US$ di tengah perdagangan hari ini.
Sementara pada Rabu (20/9/2023) pukul 14.59 WIB, tercatat DXY justr berada di angka 105,14 atau turun dari penutupan perdagangan pada Selasa (19/9/2023) yang berada di posisi 105,20.
Pada Kamis (21/9/2023) dini hari, bank sentral AS (The Fed) akan merilis suku bunganya. Pengumuman The Fed menjadi yang paling banyak ditunggu para pelaku pasar di dunia pada hari ini, mengingat besarnya pengaruh AS dalam perekonomian global.
Pelaku pasar memperkirakan The Fed tidak akan menaikkan suku bunga ketika mengumumkan keputusannya. Hal ini dibuktikan dengan prediksi pasar dalam CME FedWatch Tool yang mencapai probabilitas 99%, atau hanya 1% yang memperkirakan The Fed menaikkan 25 basis poin (bps).
Selain itu, peluang The Fed menaikkan kembali suku bunga acuannya di pertemuan November hanya sebesar 28,8%. Apalagi, batas The Fed untuk menaikkan kembali suku bunga acuannya hanya sekali saja pada tahun ini. Sementara pada pertemuan di Desember, peluang The Fed menaikkan suku bunganya menjadi lebih tinggi yakni 35,4%.
Beralih ke Indonesia, BI akan menggelar Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada Rabu dan Kamis pekan ini (20-21 September 2023). Saat ini, pasar berekspektasi bahwa BI akan menahan suku bunganya dan akan memperpanjang tren suku bunga di posisi 5,75% sejak Januari 2023.
Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia pun memproyeksi bank sentral RI akan menahan suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR). Dari 11 institusi yang terlibat dalam pembentukan konsensus, semuanya memperkirakan BI akan menahan suku bunga di level 5,75%. Suku bunga Deposit Facility kini berada di posisi 5,00%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 6,50%.
Suku bunga sebesar 5,75% sudah berlaku sejak Januari tahun ini atau delapan bulan terakhir. BI mengerek suku bunga sebesar 225 bps dari 3,50% pada Juli 2022 menjadi 5,75% pada Januari tahun ini.
CNBC INDONESIA RESEARCH
research@cnbcindonesia.com
(rev/rev)