Sah! Pemegang Saham Setujui Stock Split Bank BNI Rasio 1:2
Jakarta, CNBC Indonesia - Pemegang saham PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) menyetujui pemecahan saham atau stock split atas saham perusahaan dengan rasio 1:2.
Keputusan tersebut diambil oleh pemegang saham dalam gelaran Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Bank BNI yang dilaksanakan Selasa, 19 September 2023.
"RUPSLB menyetujui pelaksanaan pemecahan saham dengan rasio 1:2 sehingga nilai nominal per saham dwiwarna dan seri b sebesar Rp 7.500 jadi Rp 3.750," ungkap Agus Dermawan Wintarto Martowardjojo dalam konferensi pers pasca RUPSLB, Selasa (19/9).
Sedangkan nilai nominal per Saham Seri C dari Rp375 menjadi Rp187,5.
Agus Marto sendiri menyampaikan bahwa RUPSLB juga menyetujui pemberhentian dengan hormat dirinya dari jabatan komisaris utama perusahaan dan pemegang saham setuju pengangkatan Pradjoto yang sebelumnya wakil komisaris utama menjadi Komisaris Utama Bank BNI.
Sebelumnya Bank BNI telah mendapatkan persetujuan prinsip dari Bursa Efek Indonesia melalui Surat No. S-06132/BEI.PP3/07-2023 tanggal 26 Juli 2023 dan Perseroan telah mengumumkan keterbukaan informasi kepada publik atas rencana stock split pada hari yang sama dengan pengumuman rapat yakni pada 11 Agustus 2023.
Rencana stock split ini dilakukan karena pergerakan harga saham BBNI yang semakin mendekati level Rp 10.000/saham sehingga aksi pemecahan harga saham dengan rasio 1:2 tersebut dapat memperluas basis investor.
Hingga pukul 15.20 WIB, saham BBNI tercatat terkerek naik 1,60% ke posisi Rp 9.500/saham. Sebelum pemecahan saham disetujui jumlah saham beredar BBNI tercatat sebanyak 18,5 miliar lembar dengan kapitalisasi pasar Rp 177 triliun.
Sebagai informasi per Juni 2023, BNI melaporkan laba bersih Rp 10,3 triliun, naik 17,04% yoy.
(fsd/fsd)