Kena UMA, Saham TGUK Langsung Ambles 9,29%
Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten gerai minuman 'jaman now' yakni PT Platinum Wahab Nusantara Tbk (TGUK) terpantau ambles pada perdagangan sesi I Selasa (19/9/2023), setelah Bursa Efek Indonesia (BEI) memberikan peringatan seiring bergerak liarnya saham TGUK.
Per pukul 12:00 WIB, saham TGUK ambruk 9,29% ke posisi Rp 166/saham. Saham TGUK pada perdagangan sesi I hari ini bergerak di rentang harga Rp 160 - Rp 242 per saham.
Saham TGUK sudah ditransaksikan sebanyak 45.710 kali dengan volume sebesar 1,28 miliar lembar saham dan nilai transaksinya sudah mencapai Rp 248,42 miliar. Adapun kapitalisasi pasarnya saat ini mencapai Rp 592,86 miliar.
Hingga pukul 12:00 WIB, di order bid atau beli, antrian pada harga Rp 163/saham menjadi yang paling banyak di sesi I yakni mencapai 117.938 lot atau sekitar Rp 1,9 miliar.
Sedangkan di order offer atau jual, antrian di harga Rp 170/saham menjadi yang paling banyak yakni mencapai 53.971 lot atau sekitar Rp 917 juta.
BEI memberi peringatan kepada saham TGUK karena telah terjadi peningkatan harga saham yang di luar kebiasaan (Unusual Market Activity/UMA). Hal ini dinilai wajar karena selama dua hari terakhir sebelum hari ini, saham TGUK secara rata-rata melesat hingga lebih dari 30%.
Pengumuman UMA tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal.
Adapun Informasi terakhir mengenai Perusahaan Tercatat adalah informasi tanggal 8 September 2023 yang dipublikasikan melalui website Bursa yakni tentang Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek.
"Sehubungan dengan terjadinya UMA atas saham TGUK, perlu kami sampaikan bahwa Bursa saat ini sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham ini," ujar BEI.
Oleh karena itu para investor diharapkan untuk memperhatikan jawaban Perusahaan Tercatat atas permintaan konfirmasi Bursa. Selain itu, investor juga perlu mencermati kinerja Perusahaan Tercatat dan keterbukaan informasinya.
Investor juga perlu mengkaji kembali rencana aksi korporasi Perusahaan Tercatat apabila rencana tersebut belum mendapatkan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Terakhir, investor dapat mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul di kemudian hari sebelum melakukan pengambilan keputusan investasi.
Sebelumnya, beredar juga rumor di kalangan pasar bahwa TGUK akan bekerja sama dalam pengembangan produk minuman dengan produsen es krim dengan brand Aice Indonesia, yakni Aice Group Holdings Pte Ltd. dalam mengenbangkan produk baru TGUK.
Seperti diketahui, Aice Group Holdings Pte Ltd adalah produsen es krim Aice dan perusahaan yang terdaftar di Singapura. Aice Group sendiri mulai menjajal pasar Indonesia pada 2014.
Saat ini, Aice sudah memiliki 3 pabrik yang berlokasi di 3 wilayah, yaitu Cikarang, Mojokerto, dan Sumatera Utara. Beberapa produk es krim Aice, di antaranya mochi, stick, cone, hingga family pack.
Sementara itu TGUK menjual minuman seperti teh, cokelat, hingga kopi di bawah merek Teguk. Saat ini perusahaan memiliki lebih dari 150 outlet dengan beberapa di antaranya berada di luar negeri.
Kinerja keuangan teranyar, laba bersih TGUK tumbuh 18,14% secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi Rp2,89 miliar selama semester I 2023.
Ini seiring dengan pendapatan bersih perusahaan yang naik 4,84% (yoy) dari Rp 63 miliar pada paruh pertama 2022 menjadi Rp 66,06 miliar pada periode yang sama 2023.
Sebelumnya, TGUK melakukan penawaran umum perdana atau Initial Public Offering (IPO) dan melantai pada 10 Juli 2023, dengan melepas sejumlah 1,07 miliar saham atau setara 30% dari modal ditempatkan dan disetor penuh dengan harga penawaran Rp 110/saham. Dana IPO yang berhasil digalang TGUK mencapai Rp 117,86 miliar.
CNBC INDONESIA RESEARCH
market@cnbcindonesia.com
Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
(chd/chd)