
Intip Indikator Penting Supaya Cuan Saham di Tahun Politik

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia akan segera menggelar pesta demokrasi pada 2024. Memasuki semester II 2023, kinerja makro ekonomi di Indonesia diprediksi akan cukup tangguh.
Di sisi lain, data menunjukkan bahwa nilai transaksi di pasar modal cenderung meningkat didorong oleh capital flow yang lebih besar dibandingkan dengan periode lainnya setahun menjelang periode pemilihan umum (pemilu).
Beberapa hal tersebut cenderung menimbulkan pertanyaan di kalangan investor tanah air seputar kondisi pasar di tahun politik tahun 2024, serta strategi investasi seperti apa yang perlu dipersiapkan oleh investor.
Anak usaha PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) dan entitas asosiasi PT Danareksa (Persero), yaitu BRI Danareksa Sekuritas atau BRIDS menilai tren disinflasi dan semakin banyak bank sentral yang memilih untuk menghentikan kebijakan kenaikan suku bunga, fokus utama ekonomi RI akan tertuju pada pertumbuhan.
Chief Economist & Macro Strategy BRIDS Helmy Kristanto menjelaskan bahwa Bank Indonesia akan mempertahankan suku bunga sampai dengan akhir tahun ini.
"Selanjutnya, periode pemilu akan mendukung konsumsi domestik, yang sejarahnya cenderung positif untuk pasar ekuitas dengan masuknya investor asing," ujarnya salam keterangan tertulis, Jumat (8/9).
Sementara, Direktur Bisnis Konsumer BRI Handayani, mengungkapkan bahwa pertumbuhan perekonomian Indonesia melalui kebijakan makro prudensial Bank Indonesia (BI) terus tumbuh kuat di tengah ketidakpastian global.
Menurut data dari Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia, data tersebut memberikan sinyal positif pada ekonomi di kuartal II tahun ini. Lalu, Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI mempertahankan BI-7 Day Reverse Repo Rate (BI-7DRR) untuk mempertahankan inflasi agar terus terkendali di angka 3%.
"Meskipun akan ada tantangan-tantangan di depan, kita berharap bahwa dengan strategi yang tepat dan investasi yang bijak, kinerja investasi kita dapat menjadi lebih baik di tahun mendatang. Mari kita tetap optimis," pungkasnya.
(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Walau Kekhawatiran Pasar Mereda, IHSG Dibuka Melemah Tipis