Whale Serok Bitcoin Terus, Harganya Makin Seksi Nih
Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar kripto mayoritas mengalami penguatan akibat 'whale' mengoleksi bitcoin dalam beberapa waktu terakhir.
Dilansir dari CoinMarketCap pada Senin (4/9/2023) pukul 08.14 WIB, pasar kripto didominasi melemah. Bitcoin naik tipis 0,09% ke US$25.921,81 dan secara mingguan melemah tipis 0,38%.
Ethereum sedikit terapresiasi 0,01% dalam 24 jam terakhir dan dalam tujuh hari turun 0,86%.
XRP menguat 1,68% secara harian dan dalam sepekan masih merosot 2,11%.
Begitu pula dengan Solana yang naik 0,59% dalam 24 jam terakhir meskipun secara mingguan berada di teritori negatif 3,75%.
CoinDesk Market Index (CMI) yang merupakan indeks untuk mengukur kinerja tertimbang kapitalisasi pasar dari pasar aset digital naik tipis 0,15% ke angka 1.100,40. Open interest terapresiasi 0,98% di angka US$21,93 miliar.
Di tengah penguatan yang terjadi dalam 24 jam terakhir, Fear & Greed Index pada Coinmarketcap.com menunjukkan angka 35 yang berarti pasar masih relatif berada dalam sikap takut/fear.
Namun demikian, pemain besar bitcoin 'whale' tampaknya tidak terpengaruh oleh pelemahan harga baru-baru ini dan secara substansial meningkatkan kepemilikan mereka.
Data oleh perusahaan analisis kripto IntoTheBlock menunjukkan bahwa alamat yang menyimpan setidaknya 0,1% dari pasokan bitcoin bernilai lebih dari US$500 juta meningkatkan simpanan mereka dengan total US$1,5 miliar dalam dua minggu terakhir bulan Agustus.
Peningkatan tersebut terjadi ketika arus masuk ke bursa terpusat mendekati nol, menunjukkan bahwa "ada permintaan pembelian organik, bukan hanya dana yang berpindah ke alamat bursa," tulis Lucas Outumuro, kepala penelitian di IntoTheBlock, dalam sebuah laporan.
Sebagai informasi, 'whale' adalah entitas yang mengendalikan aset digital dalam jumlah besar. Pembelian dan penjualan mereka dapat memberikan dampak yang cukup besar pada pasar, sehingga pengamat kripto memantau dengan cermat perilaku mereka untuk mengantisipasi pergerakan pasar.
Pembelian tersebut terjadi pada periode ketika harga BTC merosot ke level terendah dalam dua bulan, yakni disekitar pertengahan Agustus 2023.
Mereka juga meningkatkan kepemilikan awal pekan ini menyusul kemenangan pengadilan manajer aset Grayscale atas Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC).
Pengadilan banding federal memerintahkan badan tersebut untuk mengosongkan dan meninjau penolakannya untuk mengubah Grayscale Bitcoin Trust senilai $14 miliar menjadi ETF bitcoin spot yang lebih diinginkan.
Para analis menafsirkan keputusan pengadilan tersebut sebagai kemajuan penting menuju pencatatan ETF BTC pertama di AS, menjadikan mata uang kripto terbesar ini lebih mudah diakses oleh kelas investor baru.
CNBC INDONESIA RESEARCH
research@cnbcindonesia.com
(rev/rev)