Target Pertumbuhan Kredit BMRI Tak Bergeming, Tetap 11%-12%
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. memproyeksikan pertumbuhan likuiditasnya akan memadai pada sisa tahun 2023 untuk menjaga pertumbuhan kredit.
Emiten bank BUMN bersandi BMRI ini pun optimistis target pertumbuhan kredit 11%-12% secara tahunan (yoy), seperti yang telah ditetapkan sejak awal, dapat tercapai. Sementara itu, bank membidik pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) mencapai 9%-10% yoy.
Dalam hal ini, Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi menyampaikan strategi untuk mencapai pertumbuhan kredit itu tidak hanya dengan mengelola aset bisnis.
Akan tetapi juga dengan mengelola liabilitas bisnis untuk mendukung rencana bisnis bank. Pihaknya pun sudah menghitung berapa banyak liabilitas bisnis yang harus dicapai guna mencapai target penyaluran kredit.
"Artinya kalau memang kita memberikan guidance untuk tumbuh penyaluran kredit kisaran 11% sampai dengan 12% tentunya kita sudah menghitung seberapa banyak liabilities bisnis yang harus kita capai. Nah kalau kita lihat secara angka sampai dengan Juni 2023 dan juga tren yang kita dapatkan secara traction (daya tarik) kita optimis karena pertumbuhan sudah kita dapatkan," ujar Darmawan pada BUMN Performance Report 2023 CNBC Indonesia, Jumat (1/9/2023).
Selain itu, hal ini juga didorong oleh inisiatif digital bank baik melalui superapp Livin untuk nasabah ritel dan Korpra untuk nasabah korproasi. Darmawan mengatakan inisiatif digital ini terus memberikan perbaikan dari sisi pertumbuhan DPK Bank Mandiri dan juga perbaikan biaya dana (cost of fund).
"Dan ini kita optimis bahwa rencana bisnis kita sampai dengan 2023 dapat kita capai bahkan mungkin agak sedikit terlampaui," pungkasnya.
Menurut Darmawan, digitalisasi ini sangat memberikan dampak positif terhadap kinerja Bank Mandiri. Hal ini tercermin dengan rasio biaya operasional pendapatan operasional (BOPO) bank per semester I-2023 telah turun 1,21 basis poin (bps) menjadi 54,1%.
Darmawan memaparkan ada beberapa sektor yang akan mendukung pertumbuhan kredit di sisa tahun 2023. Antara lain, sektor infrastruktur yang menjadi fokus bank, kemudian sektor telekomunikasi, dan sektor yang terkait dengan energi.
Ia juga menyatakan pihaknya juga ingin mendukung program hilirisasi mineral serta sektor perkebunan di Indonesia. Ini juga sebagai upaya mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Selain itu, Bank Mandiri yang fokus pada segmen korporasi, juga akan terus mendorong pengembangan retail banking melalui inisiatif digitalisasi.
"Dulu mungkin potensi pengembangan bisnis kita itu tergantung dengan presence atau lokasi kantor cabang kita. Kalau sekarang sudah tidak ada batas kita punya kantor atau tidak punya kantor sepanjang ada connectivity internet layanan Bank Mandiri bisa dirasakan oleh masyarakat dengan melalui teknologi," jelas Darmawan.
Seperti diberitakan sebelumnya, Bank Mandiri mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar 11,75% yoy menjadi Rp 1.272 triliun pada semester I/2023. Bila dirinci, segmen komersial tumbuh paling kencang, yakni 19,0% yoy. Kemudian diikuti dengan kredit konsumer dan UMKM, masing-masing, 11,7% yoy dan 11,7% yoy. Pada periode yang sama, segmen korporasi hanya tumbuh 5,99% yoy.
Adapun kredit korporasi berperan signifikan dalam fungsi intermediasi BMRI. Per Juni 2023, segmen ini menyumbang 34,04% terhadap total kredit yang disalurkan Bank Mandiri. Darmawan mengatakan pertumbuhan kredit dan DPK Bank Mandiri berada di atas rata-rata industri perbankan.
(mkh/mkh)