Mark Dynamics Bakal Ekspansi Ke China & AS di Semester II

Romys Binekasri, CNBC Indonesia
29 August 2023 08:35
Layar digital pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (10/5/2023). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Layar digital pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (10/5/2023). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten produsen cetakan sarung tangan PT Mark Dynamics Indonesia Tbk. (MARK) pada semester II tahun ini, akan melakukan penetrasi ekspor untuk merambah pangsa pasar luar negeri yang mana pelanggan utamanya Malaysia antar lain China, Thailand, Vietnam dan USA.

Direktur Utama Bapak Ridwan Goh mengatakan, masuknya pesanan cetakan MARK ke USA menjadi proyektor yang baik, mengingat USA merupakan konsumen sarung tangan terbesar di dunia.

"Hampir 37% produksi sarung tangan global di serap oleh amerika utara dan hal ini juga semakin membuktikan bahwa produk hand molding kami semakin diakui oleh standart internasional," ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (29/8).

Seperti diketahui, kinerja keuangan semester I-2023 tercatat membukukan pendapatan sebesar Rp 262,6 miliar. Sedangkan laba bersih mencapai Rp 64,5 miliar atau net margin sebesar 24,5%.

Capaian tersebut karena perseroan melakukan efisiensi yang tercermin dari total biaya umum dan administrasi yang turun sebesar 13% dibandingkan kuartal sebelumnya atau sebesar Rp 14,5 miliar menjadi Rp 12,6 miliar.

"Sebagaimana diketahui pada tahun 2021 dan 2022 terjadi lonjakan permintaan sarung tangan dunia. Akibatnya industri manufaktur sarung tangan menggenjot produksinya dan MARK sebagai market leader industri cetakan sarung tangan dunia juga mengalami peningkatan penjualan yang signifikan," jelasnya.

Menurutnya, memasuki tahun 2023 adalah kondisi normal dimana sudah memasuki masa endemi. Seiring dengan kondisi normal ini pertumbuhan permintaan cetakan sarung tangan kembali ke level normal.

"Laporan perseroan semester I tahun 2023 ini menunjukkan penjualan yang lebih tinggi dibandingkan semester 1 tahun 2020 (precovid) sebesar 36,3% dari Rp 192,6 miliar menjadi Rp 262,6 miliar," pungkasnya.


(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Meski Laba Tahun 2022 Turun, Emiten Ini Tetap Bagi Dividen

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular