
Awas! The Fed Bisa Rusak Jokowi Effect, Gagal Happy Weekend?

Bursa saham Amerika Serikat (AS), Wall Street kompak di tutup melemah pada perdagangan Kamis (17/8/2023) karena kerugian beberapa saham kesehatan serta kegelisahan pasar mengenai kenaikan suku bunga The Fed.
Dow Jones jatuh 0,84% di level 34.474,83, sedangkan S&P 500 turun 0,77% di level 4.370,36, begitu pula Nasdaq anjlok 1,17% di level 13.316,93.
Pelemahan ini memperpanjang derita Bursa Wall Street yang juga babak belur pada perdagangan Rabu.
Indeks utama Wall Street ditutup lebih rendah pada perdagangan Kamis karena penurunan saham kesehatan melampaui kenaikan saham Cisco dan energi, sementara data ekonomi yang optimis terus menghidupkan kekhawatiran suku bunga tetap lebih tinggi dan lebih lama.
Indeks S&P 500 dibebani oleh CVS Health (CVS) anjlok 8% di tengah berita bahwa Blue Shield of California berencana untuk menghentikan ketergantungannya pada perusahaan sebagai manajer manfaat farmasi (PBM) dan bekerja dengan pihak lain termasuk Amazon.com (AMZN).
Saham asuransi kesehatan utama UnitedHealth (UNH) dan Cigna (CI) yang juga memiliki unit PBM, masing-masing turun 1,9% dan 6,4%, mendorong indeks kesehatan S&P 500 di tutup lebih rendah.
Harga minyak yang lebih tinggi mengangkat saham Exxon Mobil (XOM) dan Chevron (CVX) masing-masing sebesar 1,9% menjadi 1,7%, karena komoditas dibantu oleh harapan bahwa bank sentral China berusaha untuk meningkatkan pasar properti dan ekonomi yang lebih luas.
Kemudian, imbal hasil atau yield US Treasury 10 tahun mencatat US10YT=RR mencapai 4,28% atau level tertinggi sejak Oktober 2022. Yield naik karena serangkaian data ekonomi yang kuat minggu ini memicu kekhawatiran bahwa The Federal Reverse (The Fed) dapat mempertahankan suku bunga pada level saat ini lebih lama.
Departemen Tenaga Kerja menunjukkan penurunan klaim pengangguran minggu lalu, menandakan pasar tenaga kerja tetap ketat. Jumlah pekerja yang mengajukan klaim pengangguran pada pekan yang berakhir pada 12 Juli 2023 sebanyak 239 ribu atau turun 11.000 dari pekan sebelumnya yakni 250.000.
Kelemahan pasar saham dalam beberapa hari terakhir disebabkan oleh pertumbuhan ekonomi AS yang kuat yang menunjukkan bahwa The Fed kemungkinan akan menerapkan tingkat suku bunga tinggi untuk waktu yang lebih lama.
Mayoritas pelaku pasar berekspektasi The Fed akan mempertahankan suku bunga pada September di level 5,25-5,50%.
Risalah dari pertemuan Juli The Federal Reverse yang dirilis pada Rabu juga menunjukkan sebagian besar pembuat kebijakan memprioritaskan pertempuran melawan inflasi. Hal ini semakin menjauhkan ekspektasi pasar mengenai pemangkasan suku bunga.
(saw/saw)