Analisis Teknikal

Dolar Makin Perkasa, Akankah Rupiah Tahan Banting Hari Ini?

Tasya Natalia, CNBC Indonesia
15 August 2023 06:45
Petugas menghitung uang  dolar di tempat penukaran uang Dolarindo, Melawai, Blok M, Jakarta, Senin, (7/11/ 2022)
Foto: Ilustrasi Dolar dan Rupiah. (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Rupiah makin ambruk melawan dolar Amerika Serikat (AS) menembus ke atas level psikologis Rp15.300/US$.

Merujuk data Refinitiv, mata uang Garuda ditutup ambles 0,66% secara harian ke posisi Rp15.310/US$ di pasar spot pada perdagangan kemarin, Senin (14/8/2023). Ini merupakan posisi terlemah sejak 23 Maret 2023 atau lebih dari empat bulan lalu.

Persentase pelemahan secara harian tersebut juga menjadi depresiasi terdalam sejak 6 Februari 2023 atau enam bulan terakhir dimana rupiah sempat ambruk lebih dari 1% hanya dalam satu hari.

Meningkatnya ketidakpastian pada pekan ini terutama dari eksternal menjadi salah satu alasan rupiah ambles. Dari negeri Paman Sam pelaku pasar menanti rilis risalah Federal Open Market Committee (FOMC) pada Kamis dini hari nanti.

Risalah tersebut diharapkan bisa memberikan gambaran lebih jelas terkait arah kebijakan bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) ke depan. Sementara pada pekan ini dua negara tujuan ekspor terbesar RI yakni China dan Jepang akan melaporkan sejumlah data ekonomi. Negeri Sakura akan melaporkan neraca dagang sekaligus ekspor-impor, sementara negeri asal Panda akan mengumumkan data produksi industri, penjualan ritel, dan angka pengangguran.

Data dari dua negara tersebut perlu diperhatikan, pasalnya data sebelumnya menunjukkan kondisi ekonomi mereka yang masih loyo. Apabila pelemahan berlanjut tentu akan berdampak pada aktivitas perdagangan Tanah Air.

Gambaran lebih jelas aktivitas perdagangan RI akan tercermin pada rilis data neraca dagang pada hari ini, Selasa (15/8/2023). Ekspektasi pasar memperkirakan masih akan di angka surplus tetapi nilainya akan menyusut dibandingkan bulan sebelumnya.

Ekspektasi penurunan surplus neraca dagang tak lepas akibat permintaan yang melemah dari beberapa negara yang mengalami risiko perlambatan ekonomi seperti AS, China, dan Jepang.

Oleh sebab itu, tak heran pekan lalu pelaku pasar mengantisipasi yang terlihat dari foreign sell lebih dari Rp17 triliun di seluruh pasar saham. Terjadinya capital outflow yang potensi berlanjut jadi satu hal yang patut diwaspadai terutama di tengah ketidakpastian eksternal yang meningkat.

Teknikal Rupiah

Tren rupiah bergerak naik dalam basis waktu satu jam secara teknikal, mata uang Rupiah menembus ke atas level psikologis Rp13.200/US$ yang menunjukkan pelemahan. Anjlok nya mata uang Tanah air dalam tren naik menjadi lebih memungkinkan berlanjut dalam jangka pendek.

Oleh karena itu, perlu diwaspadai posisi resistance terdekat sebagai target pelemahan jangka pendek di Rp15.330/US$. Nilai ini didapatkan berdasarkan horizontal line dari high candle yang sempat diuji kemarin, Senin (14/8/2023).

Di sisi lain, ketika harga menguji resistance ada potensi terjadi pembalikan arah menguat, dengan begitu bisa diharapkan penguatan ke posisi support terdekat di Rp15.260/US$ yang diambil berdasarkan garis rata-rata selama 20 jam atau moving average 20 (MA20).

Pergerakan rupiah melawan dolar ASFoto: Tradingview
Pergerakan rupiah melawan dolar AS

CNBC INDONESIA RESEARCH 
[email protected] 

Sanggahan : Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investor terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbal dari keputusan tersebut.


(tsn/tsn)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Keluar dari Level Rp15.500, Rupiah Kuat Libas Dolar AS

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular