
AS Beri Dua Kabar Gembira Sekaligus! Pasar RI Happy Weekend?

Dari Amerika Serikat (AS), Wall Street kompak mengakhiri perdagangan di zona hijau pada perdagangan kemarin, Kamis(10/8/2023). Menghijaunya bursa Wall Street ditopang oleh melandainya inflasi AS.
Seluruh indeks bursa AS berada di zona hijau. Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) ditutup menguat 0,15% atau 52,79 poin ke posisi 35.176,15.
Indeks Nasdaq mengakhiri perdagangan di posisi 13.737,99, menguat 0,12% atau 15,97 poin. Indeks S&P 500 menguat 0,03% atau 1,12 poin ke posisi 4.468,83.
Indeks menguat setelah data inflasi AS dan klaim pengangguran mendukung optimism pasar jika bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) akan segera melunak.
Biro Statistik Ketenagakerjaan AS mengumumkan inflasi AS mencapai 3,2% (yoy) pada Juli tahun ini atau lebih tinggi dibandingkan pada Juni yang tercatat 3,0% (yoy).
Kenaikan inflasi tersebut menjadi yang pertama kali dalam setahun terakhir, setelah dalam 12 bulan berturut-turut mencatatkan penurunan indeks harga konsumen (IHK). Meskipun demikian, kenaikan tersebut sedikit di bawah ekspektasi sebesar 3,3% YoY)
Inflasi AS sempat menyentuh 9,1% YoY pada Juni 2022, tertinggi dalam 40 tahun terakhir akibat melonjaknya harga komoditas global, tertutama di sektor energi, yang dipicu perang Rusia-Ukraina.
Adapun, inflasi inti, yang tak mencakup harga bergejolak tercatat sebesar 4,7% YoY pada Juli 2023, turun tipis dari dari bulan sebelumnya dan ekspektasi ekonom sebesar 4,8%% Yoy.
Sementara itu, secara bulanan (month-to-month/MtM) inflasi AS pada Juli 2023 tercatat sebesar 0,2%, tak berubah dari bulan sebelumnya dan sesuai dengan ekspektasi pasar.
Negeri Paman Sam juga merilis data klaim pengangguran untuk pekan yang berakhir pada 5 Agustus. Jumlah pekerja yang mengajukan klaim pengangguran melonjak hingga mencapai 248 ribu. Jumlah ini lebih tinggi dari perkiraan consensus di 230 ribu.
Lonjakan data klaim pengangguran ini menjadi sinyal jika data tenaga kerja AS sudah mulai mendingin. Artinya, ada peluang inflasi semakin menurun ke depan sehingga ada harapan jika The Fed bisa melunak secepatnya.
Pasar keuangan AS juga masih ramai dengan rilis data keuangan. Disney mengalami kenaikan harga 2%, seiring dengan kenaikan harga langganan Disney+ untuk bebas iklan. Raksasa media itu juga melaporkan laba yang mengalahkan ekspektasi.
Namun, saham Six Flags turun 2,6% akibat laporan yang lebih buruk dari perkiraan.
Lebih dari 90% perusahaan S&P 500 telah melaporkan pendapatan untuk kuartal kedua. Dari data yang telah dihasilkan, sekitar empat perlima telah mengalahkan ekspektasi Wall Street, menurut FactSet.
(mza/mza)