
RI Tunggu Kabar Baik dari AS & GOTO, Semoga Tak Ada Huru-Hara

Beralih ke Bursa saham Amerika Serikat (AS), Wall Street kompak ditutup anjlok pada perdagangan Rabu (9/8/2023).Koreksi kecil bursa AS terjadi seiring dengan sikap wait and see pelaku pasar terkait data inflasi.
Selain itu, pemberat bursa AS juga datang dari penurunan peringkat kredit pada beberapa bank berdasarkan rating Moody’s
Seluruh indeks bursa AS berada di zona merah dengan penurunan tertinggi dari indeks Nasdaq yang terkoreksi 1,17%.
Indeks DJIA melemah 0,54% ke posisi 35.123,36. Indeks Nasdaq turun 1,17% ke posisi 13.722,02 dan indeks S&P 500 terkoreksi 0,70% ke posisi 4.467,71.
Pergerakan ini terjadi sehari menjelang laporan inflasi AS yang sangat dinantikan. Pembacaan indeks harga konsumen untuk bulan Juli dijadwalkan untuk rilis hari ini.
Melansir CNBC International, Metrik inflasi dapat menguji kepercayaan Wall Street bahawa pergerakan ekonomi AS akan menuju soft landing.
Ekonom yang disurvei oleh Dow Jones memperkirakan inflasi secara bulanan (mom)akan mencapai sebesar 0,2% pada Juli dan sebesar 3,3% (year on year/yoy)
Ed Moya, analis Senior Pasar Oanda, menjelaskan dengan kondisi makro yang buruk membuat para pelaku pasar berharap The Fed segera mengakhiri kenaikan suku bunga.
Kondisi ekonomi makro global yang tiba-tiba "suram" juga membuat pelaku Wall Street berharap The Fed dapat berhenti menaikkan suku bunga pada rapat Federal Open market Committee (FOMC) September mendatang.
"Kemungkinan tingkat kenaikan suku bunga terus menurun untuk pertemuan FOMC September dan November, tetapi penurunan suku bunga untuk 2024 terus meningkat, kata Moya.
Data CME Fedwatch Tool menunjukkan adanya kemungkinan 85,5% Fed akan mempertahankan suku bunga pada rapat FOMC September mendatang. Sebanyak 14,5% memperkirakan The Fed akan menaikkan suku bunga seperempat poin persentase lagi.
Data juga menunjukkan kemungkinan 47,4% jika The Fed akan mempertahankan suku bunga pada Januari dan kemungkinan 33,2% bahwa Fed akan memangkas suku bunga sebesar 0,25%.
Pelemahan Wall Street juga terjadi setelah Moody's menurunkan peringkat beberapa bank regional. Pelaku pasar khawatir akan lebih banyak masalah bagi pasar di masa depan.
Rilis laporan keuangan kuartal-II 2023 terus berlanjut dan menjadi faktor penggerak harga saham pekan ini.
Di tengah penurunan bursa, Penn Entertainment melonjak 14% setelah perusahaan kasino mengatakan akan meluncurkan sportsbook online dengan ESPN, yang bernama ESPN Bet, musim gugur ini.
(mza/mza)