Rupiah Tersenyum Bahagia Karena Perbankan AS Turun Derajat

rev, CNBC Indonesia
Rabu, 09/08/2023 15:21 WIB
Foto: Ilustrasi dolar Amerika Serikat (AS). (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Rupiah menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di tengah kabar buruk dari Amerika Serikat (AS) dan China.

Merujuk dari Refinitiv, Rupiah ditutup menguat 0,16% terhadap dolar AS di angka Rp15.190/US$1. Penguatan hari ini mematahkan tren pelemahan Rupiah yang terjadi dua hari berturut-turut.


Rupiah justru menguat setelah AS memberi dua kabar buruk yakni lembaga pemeringkat rating Moody's yang melakukan pemangkasan dan amblesnya ekspor-impor AS.

Moody's menurunkan peringkat kredit beberapa bank di Amerika Serikat (AS) hari Senin (9/8/2023).

Moody's memangkas peringkat 10 bank AS satu tingkat. Bank yang diturunkan peringkatnya oleh Moody's antara lain M&T Bank, Pinnacle Financial Partners, Prosperity Bank dan BOK Financial Corp.
Namun, pemangkasan justru membuat  dolar AS ditinggal investor. Mereka beralih ke instrumen lain di Emerging Market seperti rupiah sehingga mata uang Garuda menguat.
Indeks dolar hari ini melemah ke 102,328, dari 102,502 pada perdagangan kemarin.

AS juga kemarin melaporkan jika ekspor mereka mencapai US$ 247,5 miliar, terendah sejak Maret 2022. Impor tercatat US$ 313 mliar, terendah sejak November 2021. Dua hal ini menandai jika ekonomi AS tidak dalam kondisi yang baik.

Apresiasi Rupiah terjadi di tengah kabar buruk dari China dan AS. Membaiknya penjualan ritel di Indonesia juga membantu mata uang Garuda menguat hari ini.
Biro Statistik Nasional (NBS) China melaporkan indeks harga konsumen (IHK) terkoreksi atau deflasi 0,3% (year on year/yoy) pada Juli 2023. Angka ini juga merupakan deflasi pertama sejak Februari 2021.

Sedangkan indeks harga produsen (IHP) terlihat mengalami penurunan selama 10 bulan berturut-turut dengan kontraksi 4,4% yoy pada Juli 2023.

Sebagai informasi, ini adalah pertama kalinya ketika IHK dan IHP mencatat kontraksi secara bersamaan sejak November 2020.

Beralih ke Amerika Serikat, lembaga pemeringkat rating Moody's yang melakukan pemangkasan dan amblesnya ekspor-impor AS. Moody's menurunkan peringkat kredit beberapa bank di Amerika Serikat (AS) hari Senin (9/8/2023).

Moody's memangkas peringkat 10 bank AS satu tingkat. Bank yang diturunkan peringkatnya oleh Moody's antara lain M&T Bank, Pinnacle Financial Partners, Prosperity Bank dan BOK Financial Corp.

AS juga kemarin melaporkan jika ekspor mereka mencapai US$ 247,5 miliar, terendah sejak Maret 2022. Impor tercatat US$ 313 mliar, terendah sejak November 2021. Dua hal ini menandai jika ekonomi AS tidak dalam kondisi yang baik.

 

Bank Indonesia (BI) hari ini mengumumkan penjualan ritel Indonesia melonjak 7,9% (year on year/yoy) untuk periode Juni 2023. Angka ini merupakan turnover dari periode sebelumnya yang sempat turun tajam sebesar 4,5% yoy.

Pertumbuhan ini merupakan yang tercepat sejak April 2022, didorong oleh rebound penjualan makanan (12,0% vs -2,7% di bulan Mei) dan bahan bakar (0,2% vs -8,4%), di tengah kenaikan penjualan pakaian yang lebih cepat (15,0% vs 7,1%), karena konsumsi menguat di tengah musim liburan bagi pelajar.

Selain itu, penjualan barang budaya & rekreasi turun lebih sedikit (-0,9% vs -6,6%), informasi & komunikasi (-16,3% vs -25,3%), dan peralatan rumah tangga (-6,9% vs -8,4%). Sementara penjualan suku cadang & aksesoris otomotif terus turun (-5,2% vs -1,2%).

CNBC INDONESIA RESEARCH

research@cnbcindonesia.com


(rev/rev)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Perang Bikin Rupiah Anjlok, Tembus Rp 16.400-an per Dolar AS