
IHSG Cerah Jelang Rilis PDB, 5 Saham Ini Bantuin Menguat

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau diperdagangkan di zona hijau pada perdagangan sesi I Senin (7/8/2023), jelang rilis data pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II-2023.
Per pukul 10:12 WIB, IHSG menguat 0,34% ke posisi 6.875,83. IHSG masih diperdagangkan di level psikologis 6.800 pada sesi I hari ini.
Secara sektoral, sektor keuangan menjadi penopang terbesar IHSG pada sesi I hari ini, yakni mencapai 0,93%.
Selain itu, beberapa saham juga turut menjadi penopang IHSG. Berikut saham-saham yang menopang IHSG di sesi I hari ini.
Emiten | Kode Saham | Indeks Poin | Harga Terakhir | Perubahan Harga |
Bank Mandiri | BMRI | 12,07 | 5.875 | 1,73% |
Bank Rakyat Indonesia | BBRI | 8,24 | 5.650 | 1,35% |
Astra International | ASII | 2,41 | 6.850 | 0,74% |
Bank Central Asia | BBCA | 1,66 | 9.200 | 0,55% |
Telkom Indonesia | TLKM | 1,24 | 3.700 | 0,27% |
Sumber: Refinitiv & RTI
Tiga saham bank raksasa menjadi penopang IHSG pada sesi I hari ini, di mana saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) menjadi penopang terbesar yakni mencapai 12,1 indeks poin. Kemudian ada PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) sebesar 8,2 indeks poin dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) sebesar 1,66 indeks poin.
Selain tiga saham bank raksasa, ada saham PT Astra International Tbk (ASII) dan PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) yang juga menjadi movers IHSG, di mana keduanya menopang IHSG masing-masing 2,4 indeks poin dan 1,2 indeks poin.
IHSG terpantau menguat jelang rilis data pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II-2023. Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada kuartal II-2023 diproyeksikan mengalami penurunan.
Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia, dari 12 institusi juga memperkirakan pertumbuhan ekonomi mencapai 4,98% (year-on-year/yoy) dan 3,74% dibandingkan kuartal sebelumnya (quarter-to-quarter/qtq).
Sebagai catatan, ekonomi Indonesia tumbuh 5,03% (yoy) pada kuartal I-2023 dan terkontraksi 0,92% (qtq). Kemudian, Badan Pusat Statistik (BPS) akan mengumumkan data pertumbuhan ekonomi kuartal II-2023 pada Senin (7/8/2023).
Hasil polling lebih rendah dari proyeksi pemerintah. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, memperkirakan pertumbuhan ekonomi sekitar 5%. Sementara itu, Bank Indonesia memproyeksi ekonomi Indonesia akan tumbuh sekitar 5,1% pada periode April-Juni 2023.
Selain data PDB, data cadangan devisa (cadev) periode Juli 2023 juga telah dirilis hari ini. Posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Juli 2023 tercatat sebesar US$ 137,7 miliar, meningkat dibandingkan dengan posisi pada akhir Juni 2023 sebesar US$ 137,5 miliar.
Berdasarkan siaran pers Bank Indonesia (BI) pagi hari ini, peningkatan posisi cadangan devisa tersebut antara lain dipengaruhi oleh penerimaan pajak dan jasa.
Dijelaskan, posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,2 bulan impor atau 6,0 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.
Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.
"Ke depan, Bank Indonesia memandang cadangan devisa akan tetap memadai, didukung oleh stabilitas dan prospek ekonomi yang terjaga, seiring dengan respons bauran kebijakan yang ditempuh Bank Indonesia dalam menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," tulis siaran pers BI.
CNBC INDONESIA RESEARCH
Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Asing Borong Big Cap, IHSG Mendadak Hijau di Detik Terakhir
