
Jelang Rilis Data PDB RI, Saham Perbankan Bergairah

Jakarta, CNBC Indonesia - Mayoritas saham perbankan Indonesia kelompok bank bermodal inti (KBMI) 3-4 atau bank menengah hingga besar terpantau menguat pada perdagangan sesi I Senin (7/8/2023), di tengah positifnya kinerja keuangan pada semester pertama 2023 dan jelang rilis data pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Hingga pukul 09:41 WIB, dari 13 saham bank KBMI 3-4, sepuluh saham terpantau menguat dan tiga saham cenderung stagnan.
Berikut pergerakan saham bank KBMI 3-4 pada perdagangan sesi I hari ini.
Emiten | Kode Saham | Harga Terakhir | Perubahan Harga |
Bank Pan Indonesia | PNBN | 1.390 | 4,51% |
Bank Mandiri (Persero) | BMRI | 5.900 | 2,16% |
Bank CIMB Niaga | BNGA | 1.745 | 2,05% |
Bank OCBC NISP | NISP | 1.230 | 1,65% |
Bank Syariah Indonesia | BRIS | 1.635 | 1,55% |
Bank Rakyat Indonesia (Persero) | BBRI | 5.650 | 1,35% |
Bank Danamon Indonesia | BDMN | 3.020 | 1,34% |
Bank Tabungan Negara (Persero) | BBTN | 1.300 | 0,78% |
Bank Central Asia | BBCA | 9.200 | 0,55% |
Bank Negara Indonesia (Persero) | BBNI | 9.025 | 0,28% |
Bank Maybank Indonesia | BNII | 278 | 0,00% |
Bank Permata | BNLI | 975 | 0,00% |
Bank Mega | MEGA | 5.275 | 0,00% |
Sumber: RTI
Saham PT Bank Pan Indonesia Tbk (PNBN) atau Bank Panin memimpin penguatan saham perbankan pada hari ini, yakni melonjak 4,51% ke posisi Rp 1.390/unit.
Selain itu, empat saham bank raksasa atau big four juga terpantau menguat, dengan saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) memimpin penguatan big four pada sesi I hari ini, yakni melesat 2,16% menjadi Rp 5.900/unit.
Hingga hari ini, dari 13 saham perbankan KBMI 3-4, sudah ada sebelas emiten yang telah melaporkan kinerja keuangannya pada semester I-2023. Adapun dari sebelas emiten tersebut, hanya dua emiten yang melaporkan penurunan laba bersih di semester I-2023.
Namun hingga kini, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dan PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) belum melaporkan laporan keuangannya pada semester I-2023. Padahal biasanya, BBRI melaporkan laporan keuangannya lebih cepat dari perbankan lainnya, atau berbarengan dengan bank raksasa.
Di lain sisi, cerahnya saham perbankan terjadi jelang rilis data pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II-2023. Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada kuartal II-2023 diproyeksikan mengalami penurunan.
Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia, dari 12 institusi juga memperkirakan pertumbuhan ekonomi mencapai 4,98% (year-on-year/yoy) dan 3,74% dibandingkan kuartal sebelumnya (quarter-to-quarter/qtq).
Sebagai catatan, ekonomi Indonesia tumbuh 5,03% (yoy) pada kuartal I-2023 dan terkontraksi 0,92% (qtq). Kemudian, Badan Pusat Statistik (BPS) akan mengumumkan data pertumbuhan ekonomi kuartal II-2023 pada Senin (7/8/2023).
Hasil polling lebih rendah dari proyeksi pemerintah. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, memperkirakan pertumbuhan ekonomi sekitar 5%. Sementara itu, Bank Indonesia memproyeksi ekonomi Indonesia akan tumbuh sekitar 5,1% pada periode April-Juni 2023.
CNBC INDONESIA RESEARCH
Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Saham Bank Jumbo Kompak Cetak Rekor, Ada BMRI dan BBNI
