
Hari Ini Dolar Eksportir Wajib Mudik, Rupiah Bisa Pesta Pora?

Jakarta, CNBC Indonesia - Mata uang Tanah Air terpantau menguat dalam melawan dolar Amerika Serikat (AS) dan nampaknya hari ini masih mendapat angin segar karena revisi aturan Devisa Hasil Ekspor (DHE) yang resmi berlaku.
Merujuk data Refinitiv pada kemarin, Senin (31/7/2203) rupiah mengakhiri perdagangan di Rp 15,075/US$, naik 0,1% di pasar spot. Meskipun menguat, mata uang Garuda masih berada di atas level psikologis Rp15.000/US$.
Hari ini (1/8/2023) rupiah mendapat sentimen positif dari pemberlakuan revisi aturan DHE yang mulai berlaku pada hari ini. Peraturan tersebut diharapkan dapat mendatangkan dolar AS dari ekspor yang selama ini diparkir di luar negeri.
Seperti diketahui, pemerintah merilis aturan baru terkait DHE SDA melalui Peraturan Pemerintah (PP) No.36 Tahun 2023 tentang Devisa Hasil Ekspor (DHE) dari kegiatan pengusahaan, pengelolaan, dan/atau pengolahan sumber daya alam.
Terdapat beberapa perubahan dalam aturan baru mengenai DHE sumber daya alam (SDA) ke dalam bank di dalam negeri. Di antara perubahan tersebut adalah eksportir wajib menyimpan minimal 30% dari DHE dalam sistem keuangan Indonesia selama jangka waktu tertentu.
Aturan DHE SDA mencakup sektor pertambangan, perkebunan, kehutanan, dan perikanan. Batas DHE yang akan dikenai kewajiban adalah US$ 250.000 per dokumen atau Rp 3,76 miliar. Dengan demikian, industri mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang melakukan ekspor tidak akan dikenai kewajiban ini.
Sebagai catatan, BI sudah mengimplementasikan operasi moneter berupa term deposit valas sebagai instrumen penempatan DHE melalui bank kepada mulai 1 Maret 2023. Nilai transaksi term deposit valas DHE mampu mendatangkan DHE sebesar US$ 1,11 miliar, termasuk US$ 294,75 pada Maret.
![]() term deposit DHE |
Di sisi lain, Bunga deposito valas yang ditawarkan BI untuk tenor 3 bulan dan dana penempatan sebesar US$ 10 juta sebesar 5,385% terbilang tinggi. Sebagai perbandingan, bunga deposito valas dengan nilai di atas US$ 10 juta untuk tenor di Bank Mandiri sebesar 1,75%, di Bank Negara Indonesia sebesar 1,75% dan di Bank Central Asia sebesar 2,25%.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan potensi besar DHE SDA sangat besar yakni mencapai US$ 203 miliar. Nilai tersebut setara dengan 69,5% dari total ekspor Indonesia.
Aturan DHE baru menyebut ada kewajiban menyetor DHE minimal 30%. Dengan hitungan tersebut maka ada potensi DHE yang masuk sebesar US$ 60,9 miliar atau sekitar Rp 918,98 triliun.
"Potensi yang bisa didapatkan adalah US$ 60-100 miliar," tutur Airlangga, pada saat konferensi pers, pekan lalu
Teknikal Rupiah
Secara teknikal dalam basis waktu per jam, pergerakan rupiah melawan dolar AS mulai menunjukkan divergensi akibat dari sisi volume yang makin turun sementara harga dalam tren naik. Hal ini memungkinkan rupiah bisa bergerak turun atau menguat.
Area yang bisa diperhatikan sebagai target penguatan terdekat pada posisi Rp15.030/US$ yang bertepatan dengan garis horizontal line dari high candle 21 Juli 2023. Kendati demikian, tetap perlu diantisipasi potensi pelemahan rupiah yang bisa menguji resistance terdekat pada round number Rp15.100/US$.,
![]() Pergerakan rupiah melawan dolar AS |
CNBC INDONESIA RESEARCH
[email protected]
Sanggahan : Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
(tsn/tsn)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Rupiah Ambruk ke Rp16.635 per USD, Dekati Level Saat 1998
