'Raksasa' Jepang Incar Bank Hingga Pinjol RI Ini

Zefanya Aprilia, CNBC Indonesia
31 July 2023 18:35
Orang-orang berjalan melewati cabang bank Mitsubishi UFJ Financial Group di Tokyo-Mitsubishi UFJ (MUFG) di Tokyo, Jepang, 16 Mei 2016. REUTERS / Thomas Peter / File Foto
Foto: Orang-orang berjalan melewati cabang bank Mitsubishi UFJ Financial Group di Tokyo-Mitsubishi UFJ (MUFG) di Tokyo, Jepang, 16 Mei 2016. REUTERS / Thomas Peter / File Foto

Jakarta, CNBC Indonesia - Induk PT Bank Danamon Tbk. (BDMN) Mitsubishi UFJ Financial Group (MUFG) tengah mengakuisisi berbagai bisnis dalam rangka berekspansi di Tanah Air. Diantaranya, akuisisi portofolio kredit ritel dari Standart Chartered Bank Indonesia (SCBI), akuisisi PT Mandala Multifinance Tbk. (MFIN), dan Akulaku dan Home Credit.

Presiden Direktur BDMN Daisuke Eijima mengatakan bahwa dengan berbagai bisnis baru tersebut, pihaknya hendak berkontribusi pada perekonomian Indonesia. Pihaknya akan bersinergi bisnis-bisnis tersebut sebagai fokus untuk tahun 2024 mendatang.

Pihaknya juga akan melakukan review terhadap dampak bisnis-bisnis baru tersebut terhadap prospektif MUFG dan Bank Danamon. Lantas masih ada peluang bagi MUFG untuk melakukan akuisisi baru di Indonesia. Namun ia enggan membeberkan apa saja yang akan dicaplok MUFG selanjutnya.

"Untuk deal atau pipeline tertentu dan lain-lain, saya tidak dalam posisi dan waktu untuk mengungkapkannya. Jadi bagi kami, prioritas yang lebih penting adalah nama-nama yang saya sebutkan tadi, Akulaku, Home credit, Mandala Finance, Standard Chartered, akuisisi portofolio pembiayaan konsumen atau Garuda Fund," ujarnya saat paparan kinerja semester I-2023 secara virtual, Senin (31/7/2023).

Sementara itu, Wakil Direktur Utama Bank Danamon Hafid Hadeli pun memastikan bahwa proses akuisisi portfolio konvensional Kartu Kredit, Personal Loan (CCPL), Mortgage dan Auto Loan dari SCBI akan rampung sesuai target, yakni pada kuartal IV-2023.

Yang terbaru, MUFG Bank Ltd. dengan PT Adira Dinamika Multifinance Tbk. (ADMF) tengah mengakuisisi MFIN dengan nilai transaksi Rp 7,04 triliun. Direktur Utama ADMF I Made Dewa Susila menyampaikan bahwa proses akuisisi sedang berlangsung dan diharapkan akan rampung di awal tahun 2024.

Ia menjabarkan dalam pencaplokan ini ADMF akan mengakuisisi 10%. Sementara dari sebesar 70% dari 80% diakuisisi pada tahap awal akan dilakukan oleh MUFG Bank Ltd.

Dalam keterbukaan informasi, MUFG Bank akan memiliki 1,87 miliar atau 70,6% saham MFIN. Kemudian ADMF akan menggenggam 265 juta saham atau 10% saham MFIN.

Sementara itu, per 31 Mei 2023, pemegang saham MFIN diantaranya adalah PT Jayamandiri Gemasejati yang menggenggam sebesar 70,42% dan sebesar 5,05%. Sisanya, atau 24,52% milik publik dengan kepemilikan masing-masing di bawah 5%.

Adapun MFIN merupakan perusahaan multifinance dengan fokus pembiayaan kepada sepeda motor. Sementara itu, Adira Finance adalah perusahaan milik Bank Danamon, anak usaha MUFG, yang memiliki porsi pembiayaan mobil lebih besar dibandingkan dengan roda dua.

Senagai informasi, pada Desember 2022, MUFG merampungkan transaksi untuk menyuntik Rp 3,1 triliun ke Akulaku Inc. Aksi korporasi ini membuat MUFG memiliki 10% saham.

Kemudian sebelum itu, MUFG Bank melalui anak usahanya Bank of Ayudhya Public Company Limited (Krungsri) dan ADMF juga mengumumkan akuisisi Home Credit di Thailand dan Indonesia pada November 2022.

Krungsri akan menjadi pemegang saham mayoritas di PT Home Credit Indonesia dengan jumlah saham 75 persen, sedangkan Adira Finance yang dikendalikan MUFG melalui Bank Danamon akan memegang saham minoritas sekitar 10 persen.

Bank Danamon merupakan milik MUFG dengan kepemilikan sebanyak 92,47%.

Khusus untuk Home Credit Indonesia, akuisisi ditarget rampung pada 2023. Atas transaksi ini, nilai yang dibayarkan sekitar Rp3,1 triliun dengan asumsi kurs saat itu. Harga pembelian akhir akan dikenakan penyesuaian satu per satu berdasarkan nilai buka ekuitas pada saat penutupan transaksi.

Selanjutnya, pada Februari 2023, MUFG mengumumkan penempatan dana senilai US$ 100 juta atau Rp1,49 triliun (kurs yang berlaku saat pengumuman) untuk proyek modal ventura bernama MUFG Innovation Garuda No. 1 Limited Investment Partnership atau Garuda Fund. Dana tersebut akan dimanfaatkan untuk berinvestasi di startup fintech.


(Zefanya Aprilia/ayh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Investor Tajir Ini Diam-Diam Borong Saham Bank Danamon (BDMN)

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular