Kredit Korporasi Lesu, Bank Mandiri Revisi Target Kredit?

Zefanya Aprilia, CNBC Indonesia
Senin, 31/07/2023 16:30 WIB
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Luthfi Rahman

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) mencatat penyaluran kredit perbankan kembali melambat pada akhir paruh pertama 2023. Industri perbankan menyalurkan kredit senilai Rp 6.636,1 triliun, naik 7,7% secara tahunan (yoy). Pada bulan sebelumnya kredit tumbuh 9,5% yoy atau masih dalam rentang target BI, yakni 9%-11%.

Berdasarkan jenisnya, persentase pertumbuhan seluruh segmen pembiayaan menyusut pada Juni 2023. Bila dirinci perlambatan utamanya disebabkan oleh kredit korporasi yang melambat 260 basis poin (bps) menjadi 6,4% yoy. Kredit yang menyasar korporat ini berkontribusi 51,28% atau setara Rp 3.402,8 triliun.

Sementara itu, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) baru melaporkan kredit tumbuh 11,75% yoy menjadi Rp 1.272 triliun pada semester I/2023. Bila dirinci, segmen komersial tumbuh paling kencang, yakni 19,0% yoy. Kemudian diikuti dengan kredit konsumer dan UMKM, masing-masing, 11,7% yoy dan 11,7% yoy. Pada periode yang sama, segmen korporasi hanya tumbuh 5,99% yoy.


Adapun kredit korporasi berperan signifikan dalam fungsi intermediasi BMRI. Per Juni 2023, segmen ini menyumbang 34,04% terhadap total kredit yang disalurkan Bank Mandiri.

Direktur Utama BMRI Darmawan Junaidi mengatakan pertumbuhan kredit dan dana pihak ketiga (DPK) Bank Mandiri berada di atas rata-rata industri perbankan. Oleh karena itu pihaknya tidak akan merevisi target untuk pertumbuhan kredit secara konsolidasi, yakni, tetap pada rentang 10% hingga 12%.

Hal ini juga didukung oleh berbagai faktor pendukung lainnya seperti posisi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang lebih dari 5%, dan inflasi di level terkendali atau berada pada level 3% hingga 3,5%.

Sementara itu, pertumbuhan kredit dan DPK industri perbankan per Juni 2023 melambat dengan masing-masing tumbuh 7,7% yoy dan 5,79% yoy.

"Di tengah tantangan perlambatan tersebut Bank Mandiri menargetkan pertumbuhan kredit masih di atas pertumbuhan industri sehingga kami mempertahankan corporate guidance untuk pertumbuhan kredit konsol tetap kisaran 10% sampai dengan 12%," ujarnya pada saat paparan kinerja Bank Mandiri Semester I/2023 secara virtual, Senin (31/7/2023).

Kemudian, target margin bunga bersih atau net interest margin (NIM) konsolidasi juga dipertahankan di kisaran 5% sampai dengan 6%. Adapun tingkat NIM Bank Mandiri per akhir Juni 2023 sebesar 5,30% hingga 5,6%.

Bank juga akan memperkirakan, kualitas aset tetap terjaga hingga akhir tahun. Darmawan memaparkan per semester I/2023, tingkat risiko kredit bermasalah atau rasio non-performing loan (NPL) secara konsolidasi sebesar 1,64%, dan biaya kredit atau cost of credit (CoC) sebesar 1,19%.

Ia mengatakan pihaknya akan merevisi corporate guidance untuk CoC menjadi kisaran 1,3-1,5% pada akhir tahun 2023.

"Kami perkirakan tingkat kualitas aset tetap terjaga hingga akhir tahun. Oleh karena itu kami juga merevisi guidance cost of credit secara konsolidasi di akhir tahun nanti menjadi di kisaran 1,1% sampai dengan 1,3%, lebih baik dari guidance sebelumnya yg di kisaran 1,3 sampai dengan 1,5%," ujar Darmawan.


(mkh/mkh)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Bankir Putar Otak Genjot Kredit Saat Daya Beli & Ekonomi Lesu