Harga Minyak dan Emas Kembali Terbang, Batu Bara Makin Panas
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga komoditas sangat volatile pada perdagangan Rabu (26/7/2023) dan pagi hari ini, Kamis(27/7/2023). Harga minyak mentah sangat bergejolak, emas terbang tinggi, sementara minyak sawit mentah (CPO) lesu.
Keputusan bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis points (bps) menjadi 5,25-5,5% menjadi salah satu alasan volatile nya harga komoditas.
Faktor lainnya adalah menipisnya persediaan minyak AS serta persoalan ringgi di Malaysia.
Pelaku pasar memang berekspektasi jika The Fed akan menaikkan suku bunga tetapi harapan pelaku pasar melihat pelonggaran The Fed dalam waktu dekat semakin jauh.
Pasalnya,The Fed masih membuka kemungkinan kenaikan suku bunga ke depan tergantung pada perkembangan data ekonomi.
Kendati pasar kecewa, harga emas tetap terbang kemarin dan hari ini.
Sementara itu, harga minyak terbang hari ini setelah turun kemarin. Harga minyak naik karena persediaan minyak mentah AS turun 600.000 barel pekan lalu. Sementara itu, harga minyak sawit mentah (CPO) masih terkoreksi karena penguatan ringgit serta ambruknya harga minyak kedelai AS.
Ringgit sebagai mata uang perdagangan sawit, naik 0,29% terhadap dolar pada perdagangan kemarin membuat komoditas lebih mahal bagi pemegang mata uang asing.
Harga batu bara masih melanjutkan tren pendakian. Harga batu bara menguat selama sembilan hari beruntun ke US$ 147,65/ton. Harganya sudah terbang 16% selama sembilan hari menguat.
Selengkapnya mengenai harga komoditas bisa dibaca di bawah ini:
Harga emas global
Harga emas Pegadaian
Harga emas Antam
Harga CPO
Harga minyak mentah
Harga batu bara
Berikut pergerakan harga komoditas:
(mae/mae)