Bos Sawit Kena PHP! Harga CPO OTW Turun 3 Hari Beruntun

Aulia Mutiara Hatia Putri, CNBC Indonesia
27 July 2023 09:05
Pekerja mengangkut kelapa sawit kedalam jip di Perkebunan sawit di kawasan Candali Bogor, Jawa Barat, Senin (13/9/2021). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Pekerja mengangkut kelapa sawit kedalam jip di Perkebunan sawit di kawasan Candali Bogor, Jawa Barat, Senin (13/9/2021). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak kelapa sawit (Crude Palm Oil/CPO) di Bursa Malaysia Exchange terpantau melemah di sesi awal perdagangan Kamis (27/7/2023) melanjutkan koreksi dua hari beruntun sejak perdagangan Selasa (25/7/2023). 

Melansir Refinitiv, harga CPO pada sesi awal perdagangan terpantau terkoreksi 0,3% ke posisi MYR 4.050 per ton pada pukul 08:00 WIB. Kendati mengalami penurunan, harga CPO masih berada di level 4.000.

Pada perdagangan Rabu (26/7/2023) harga CPO berakhir terkoreksi 0,1% ke posisi MYR 4.062 per ton. Dengan ini, dalam tiga hari perdagangan harga CPO terpantau menguat 0,67%, sementara secara bulanan naik 7,21%, dan masih mengalami koreksi 2,68% secara tahunan.

Terkoreksinya harga CPO karena ringgit Malaysia yang lebih kuat dan minyak kedelai AS yang lebih lemah turut membebani harga CPO.

Pada perdagangan kemarin, kontrak soyoil teraktif Dalian DBYcv1 naik tipis 1,25%, sedangkan kontrak minyak sawit DCPcv1 naik 1,72%. Harga Soyoil di Chicago Board of Trade (CBOT) BOcv1 turun 0,9%.

Minyak kelapa sawit dipengaruhi oleh pergerakan harga minyak terkait karena mereka bersaing untuk mendapat bagian di pasar minyak nabati global.

Sementara, ringgit sebagai mata uang perdagangan sawit, naik 0,29% terhadap dolar pada perdagangan kemarin membuat komoditas lebih mahal bagi pemegang mata uang asing.

"Setelah diperdagangkan lebih tinggi untuk sebagian besar sesi, minyak sawit berjangka turun menjelang akhir hari perdagangan karena minyak kedelai CBOT yang lebih lemah, ringgit yang lebih kuat dan tidak adanya pembelian tujuan baru" kata Anilkumar Bagani, kepala penelitian broker minyak nabati yang berbasis di Mumbai Sunvin Group yang dikutip dari Reuters.

Ekspor minyak sawit Malaysia selama 1-25 Juli naik 10,8% dari bulan sebelumnya, menurut AmSpec Agri Malaysia. Sementara itu, data dari cargo surveyor Intertek Testing Services menunjukkan kenaikan ekspor sebesar 17,8% untuk periode yang sama.

Dari dalam negeri, pihak berwenang Indonesia mengatakan pada Senin (24/7/2023) bahwa jumlah daerah di mana kebakaran dapat terjadi telah berlipat ganda selama seminggu terakhir karena cuaca kering, meningkatkan kekhawatiran atas kebakaran hutan yang meluas bahkan sebelum negara tersebut mencapai puncak musim kemarau.

Berdasarkan analisis Wang Tao yang dikutip dari Reuters, hari ini harga CPO mungkin bakal mengalami penurunan di kisaran MYR 3.978/4.014 per ton.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]


(aum/mkh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tenaga Habis di Akhir Bulan, Harga CPO Mulai Loyo Nih

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular