Kabar Baik! BUMN Ini Bakal Disuntik Sri Mulyani Akhir Tahun
Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Keuangan bakal mencairkan penyertaan modal negara (PMN) pada akhir tahun ini kepada beberapa Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Pencairan akan didiskusikan terlebih dahulu dengan Komisi XI DPR pada Agustus 2023.
Direktur Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan Rionald Silaban mengatakan hal itu. Menurutnya, para jajaran direksi BUMN yang akan mendapatkan PMN pada kuartal IV-2023 akan terlebih dahulu dipanggil Komisi XI.
"Bahwa kita akan melakukan pencairan setelah kita melakukan pendalaman ke Komisi XI," kata Rionald saat konferensi pers APBN secara daring, Senin (23/7/2023).
"Dan direncanakan Agustus akan ada pendalaman bagi masing-masing BUMN yang akan terima pencairan, sehingga diharapkan itu bisa kita cairkan di kuartal IV-2023 ini," tegasnya.
Sebagai informasi, Komisi VI DPR RI menyetujui usulan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp5,7 Triliun yang bersumber dari alokasi Cadangan Pembiayaan Investasi APBN Tahun Anggaran 2023 kepada empat BUMN. Persetujuan ini dilaksanakan pada pertengahan Juni lalu.
Adapun masing-masing empat BUMN yang mendapat PNM tersebut yaitu PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero)/IFG, PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero)/InJourney, PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero) dan PT Rajawali Nusantara (Persero)/ID Food.
Persetujuan ini pun telah disampaikan Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Mohamad Hekal saat membacakan kesimpulan Rapat Kerja Komisi VI DPR RI dengan Menteri BUMN Erick Thohir tentang pengambilan keputusan terkait usulan PMN yang bersumber dari alokasi cadangan pembiayaan investasi APBN Tahun Anggaran 2023 yang digelar di Gedung Nusantara I DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (15/6/2023).
Hekal mengungkapkan, PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero)/IFG memperoleh porsi sebesar Rp 3 triliun untuk penyelesaian pengalihan polis Jiwasraya. Lalu, PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero)/InJourney sebesar Rp1,19 triliun untuk pembangunan infrastruktur KEK Mandalika dan Sanur.
"Lalu PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero) sebesar Rp1.000 Miliar dalam rangka risk mitigation perusahaan reasuransi dalam negeri dan PT Rajawali Nusantara (Persero)/ID Food sebesar Rp500 Miliar dalam rangka investasi dan modal kerja," ucap Politisi Fraksi Partai Gerindra tersebut dari website dpr.go.id.
(mij/mij)