
Jelang BI Rate, Saham Allo Bank (BBHI) Ngacir 7% Lebih

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten bank digital milik CT Corp yakni PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI) terpantau melonjak pada akhir perdagangan Senin (24/7/2023).
Hingga akhir perdagangan hari ini, saham BBHI melonjak 7,56% ke posisi harga Rp 1.850/saham. Saham BBHI pada hari ini diperdagangkan di rentang harga Rp 1.730 - Rp 1.855 per saham.
Pada perdagangan awal pekan ini, saham BBHI ditransaksikan sebanyak 2.300 kali dengan volume sebesar 5,64 juta lembar saham dan nilai transaksinya mencapai Rp 10,23 miliar. Adapun kapitalisasi pasarnya saat ini mencapai Rp 40,2 triliun.
Saham BBHI berhasil melesat di tengah sikap pasar yang menanti kebijakan moneter terbaru dari Bank Indonesia (BI). Pada Senin-Selasa pekan ini, BI mengadakan Rapat Dewan Gubernur (RDG) dan hasilnya akan diumumkan Selasa besok.
Polling CNBC Indonesia yang melibatkan 12 analis/ekonom memperkirakan jika BI masih akan menahan suku bunga di level 5,75% pada bulan ini.
Suku bunga di level 5,75% sudah berlaku sejak Januari tahun ini atau enam bulan berakhir.
Inflasi Indonesia memang sudah jauh melambat dari 5,95% (year-on-year/yoy) pada September 2022 menjadi 3,52% (yoy) pada Juni 2023. Inflasi inti juga sudah melandai dari 3,36% (yoy) pada Desember 2022 menjadi 2,58% (yoy) pada Juni 2023.
Di tengah potensi BI yang masih akan dovish terhadap suku bunganya, FedWatch milik CME Group melihat ada probabilitas sebesar 99,2% bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (The Fed) akan menaikkan suku bunga sebesar 25 bp menjadi 5,25-5,5% pada Selasa dan Rabu (25-26 Juli) waktu AS.
Jika kemudian hasil rapat FOMC kembali hawkish atau agresif menaikkan suku bunga, BI berpotensi ke depan ikut hawkish mengingat fokus BI saat ini adalah menjaga stabilitas rupiah. Karena itulah, sulit bagi BI untuk memulai memangkas suku bunga pada bulan ini.
Selain menanti keputusan suku bunga BI, investor juga menanti rilis kinerja keuangan BBHI pada semester I-2023. Sebelumnya per Mei 2023, laba bersih BBHI mencapai Rp 184,41 miliar.
Hal ini membuat BBHI menjadi saham bank digital yang paling tinggi dari sisi kinerja bottom line-nya di banding kompetitornya.
CNBC INDONESIA RESEARCH
Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
(chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Gokil! Dalam Sepekan, Saham BBHI Melejit Nyaris 48%