Market Commentary

Efek Saham Teknologi AS, GOTO CS Kompak Turun

Susi Setiawati, CNBC Indonesia
Jumat, 21/07/2023 11:21 WIB
Foto: ist

Jakarta, CNBC Indonesia - Penurunan IHSG pada perdagangan sesi satu Jumat (21/7/2023) didorong akibat sektor teknologi yang terkoreksi hingga 1,2%. Beberapa saham teknologi dengan market cap besar mempimpin pelemahan sektor teknologi.

Penurunan ini efek dari turunnya saham-saham teknologi di Amerika Serikat (AS) pada penutupan perdagangan dini hari waktu Indonesia. Saham Alphabet Inc. Cl A (GOOGL) tergelincir 2,32%, Microsoft Corp (MSFT) turun 2,31%, Amazon.com Inc (AMZN) anjlok 3,99%, Meta Platforms Inc (META) jatuh 4,27%.

Efek penurunan saham teknologi di AS membuat sentimen negatif pada pergerakan harga saham teknologi di Bursa Saham Indonesia. Empat saham jagoan teknologi RI kompak tergelincir hingga pukul 10.45 WIB hari ini.


Dari dalam negeri, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) diprediksi akan membukukan kinerja keuangan yang lebih baik pada kuartal II 2023 nanti dibandingkan pada periode sebelumnya. Lantaran, Perseroan sudah melakukan banyak efisiensi biaya pada tahun 2023 ini.

Pada 10 Maret 2023, GOTO telah melakukan PHK terhadap 600 orang karyawan di ekosistem bisnisnya. Juru Bicara GoTo Koesoemohadiani mengatakan keputusan ini merupakan salah satu bagian dari pembaruan strategi untuk membangun perusahaan yang berkelanjutan.

Pada tahun sebelumnya tepatnya di November 2023 lalu, GOTO juga telah melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap sebanyak 12% atau sebanyak 1.300 orang karyawannya.

Hal ini bertujuan untuk menurunkan biaya operasional Perseroan. Total beban usaha GOTO pada kuartal I 2023 mencapai Rp6 triliun. Sedangkan biaya gaji dan imbalan karyawan GOTO per 31 Maret 2023 mencapai Rp1,57 triliun.

Selain melakukan efisiensi biaya, GOTO juga melakukan kenaikan tarif pada salah satu bisnisnya. Tokopedia telah menaikkan tarif biaya jasa aplikasi dari semula Rp 1.000 per transaksi menjadi paling tinggi Rp 3.000 per transaksi. Berdasarkan situs Tokopedia, biaya jasa aplikasi ini berdasarkan tiering nilai transaksi.

Untuk pembelanjaan Rp 0 hingga Rp 1.000.000, biaya jasa aplikasi naik jadi Rp 2.000 per transaksi. Sementara untuk belanja dengan transaksi Rp Rp 1.000.001 kena biaya jasa aplikasi Rp 3.000 per transaksi.

Hal ini dilakukan untuk mendorong pendapatan Perseroan, sehingga dapat mendongkrak kinerja Perseroan pada kuartal selanjutnya.


Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.


(saw/saw)
Saksikan video di bawah ini:

Video: BEI Minta Kejelasan Isu Merger GOTO & Grab