Kabar Komoditas

Minyak dan Emas Hancur karena China, Untung CPO Selamat

mae, CNBC Indonesia
Senin, 17/07/2023 10:25 WIB
Foto: Pekerja memuat tandan buah segar kelapa sawit untuk diangkut dari tempat pengumpul ke pabrik CPO di Pekanbaru, provinsi Riau, Indonesia, Rabu (27/4/2022). (REUTERS/Willy Kurniawan)

Jakarta, CNBC Indonesia - Mayoritas harga komoditas pada perdagangan hari ini, Senin (14/7/2023), masih bergerak dalam tren pelemahan. Komoditas emas dan minyak mentah dunia bahkan terjun setelah rilisnya data ekonomi China.

Dari semua komoditas, hanya minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) yang mampu membukukan kenaikan harga.

China melaporkan pertumbuhan ekonomi sebesar 6,3% (year on year/yoy) pada kuartal II-2023. Pertumbuhan tersebut lebih tinggi dibandingkan kuartal I-2023 yakni 4,5% (yoy) tetapi jauh di bawah ekspektasi pasar yakni 7,3% (yoy).


Ekonomi Tiongkok hanya tumbuh 0,8% dibandingkan kuartal sebelumnya (quartal to quartal/qtq) pada periode April-Juni 2023. Pertumbuhan tersebut adalah yang terendah sejak kuartal III-2022.

Penjualan ritel China juga jeblok dan hanya tumbuh 3,1% pada Juni, terendah dalam lima bulan terakhir.
Melemahnya ekonomi China ini menjadi kekhawatiran pelaku pasar komoditas mengingat Tiongkok adalah konsumen terbesar untuk komoditas, mulai dari batu bara hingga emas.

Selengkapnya mengenai perkembangan harga komoditas bisa dibaca pada artikel di bawah ini:

Harga emas global

Harga emas Pegadaian


Harga emas Antam

Harga minyak mentah

Harga CPO

Khusus untuk batu bara, harga terbaru adalah harga penutupan pada Jumat kemarin karena belum ada perdagangan hari ini.

CNBC INDONESIA RESEARCH

research@cnbcidonesia.com


(mae/mae)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Perang Iran-Israel Bikin Harga Komoditas Naik, RI Diuntungkan?