Newsletter

Saatnya Rakyat Menikmati Dolar dari Eksportir yang Keruk Bumi

Aulia Mutiara Hatia Putri, CNBC Indonesia
17 July 2023 06:00
Financial Markets Wall Street
Foto: Pexels

Tiga indeks utama Wall Street berakhir beragam pada perdagangan akhir pekan lalu Jumat (14/7/2023) waktu New York. Dow Jones terpantau menghijau, sementara S&P 500 dan Nasdaq malah mengalami koreksi.

Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) ditutup menguat 0,33% ke posisi 34.509.031. Dalam basis mingguan, Dow membukukan kinerja terbaiknya sejak Maret. Sementara S&P 500 turun 0.1%ke 4.505,42, dan Nasdaq Composite juga mengalami koreksi 0,18% ke posisi 14.113,7.

Jika melihat sektor secara rinci, UnitedHealth  saham mengangkat indeks blue-chip Jumat sebagai top performer. Raksasa asuransi itu melonjak lebih dari 7% setelah melaporkan pendapatan dan pendapatan yang disesuaikan lebih baik dari perkiraan.

Perusahaan juga menaikkan batas bawah panduan pendapatan yang disesuaikan setahun penuh. UnitedHealth juga merupakan pemenang terbesar di sektor perawatan kesehatan S&P 500, yang naik 1,5%.

Di saat yang sama, JPMorgan Chase naik 0,6% setelah laba kuartal kedua melampaui ekspektasi. Bank didorong oleh suku bunga yang lebih tinggi dan pendapatan bunga yang meningkat. Sumur Fargo beringsut turun 0,3%, meskipun bank membukukan hasil yang lebih baik dari perkiraan.

"Apa yang kami lihat dari pendapatan bank besar, terutama JPMorgan, cukup tangguh," kata Scott Ladner, kepala investasi di Horizon Investments dikutip dari CNBC International.

"Kami melihat sekarang [bahwa] tingkat gagal bayar secara historis masih sangat rendah dan tidak menunjukkan tanda-tanda meroket lebih tinggi. Jadi itu pertanda baik bagi konsumen dan ekonomi," tambah Ladner.

Ekspektasi untuk musim ini suram, dengan analis memperkirakan penurunan pendapatan S&P 500 sekitar 7% dari tahun ke tahun, menurut FactSet. Itu akan menandai musim pendapatan terburuk sejak kuartal kedua tahun 2020, ketika laba S&P 500 turun 31,6%.

Di sisi lain, laporan inflasi tentu turut mewarnai pasar pekan lalu. Laporan indeks harga produsen terbaru menunjukkan inflasi naik kurang dari yang diantisipasi dan dibangun di atas optimisme pedagang dari data indeks harga konsumen Juni, yang dirilis Rabu.

Maka, saat ini investor sekarang mempertimbangkan apakah ekonomi yang kuat yang diilustrasikan oleh data terbaru dapat mendorong saham lebih tinggi pada akhir tahun.

"Skenario Goldilocks masih hidup dan sehat, dalam hal penurunan tekanan inflasi dan [ada] pertumbuhan ekonomi yang masih cukup kuat. Jadi ini latar belakang yang cukup bagus untuk aset berisiko, "kata Ladner.

(aum/aum)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular