Market Commentary

Baru Dua Hari di Bursa, Saham Carsurin (CRSN) Sudah Mau ARB

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
Selasa, 11/07/2023 11:13 WIB
Foto: Muhammad Sabki

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten jasa sertifikasi yakni PT Carsurin Tbk (CRSN) terpantau ambles pada perdagangan hari keduanya Selasa (11/7/2023).

Pada perdagangan sesi I per pukul 11:01 WIB, saham CRSN ambruk 13,29% ke posisi Rp 124/saham. Saham CRSN pun nyaris menyentuh auto reject bawah (ARB).

Saham CRSN sudah ditransaksikan sebanyak 11.273 kali dengan volume sebesar 122,89 juta lembar saham dan nilai transaksinya sudah mencapai Rp 15,65 miliar. Adapun kapitalisasi pasarnya saat ini mencapai Rp 358,61 miliar.


Hingga pukul 11:01 WIB, di order offer atau jual, terdapat 5.341 lot antrian di harga Rp 125/saham atau sekitar Rp 66,8 juta. Sedangkan antrian jual terbanyak berada di harga Rp 130/saham yang mencapai 11.672 antrian atau sekitar Rp 151,7 juta.

Sedangkan di order bid atau beli, di harga batas bawahnya yakni di Rp 122/saham, terdapat antrian beli sebanyak 21.931 lot atau sekitar Rp 267,6 juta.

Pada perdagangan perdananya kemarin, saham CRSN memang berhasil menghijau, tetapi belum berhasil mencetak auto reject atas (ARA). Namun pada perdagangan hari keduanya, saham CRSN justru nyaris menyentuh ARB.

CRSN resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) kemarin, dengan melepas sebanyak 6 juta lot atau dana yang diraih berkisar Rp 75 miliar dengan market cap sebesar Rp 361,5 miliar.

Mengutip prospektusnya, harga penawaran umum dibanderol Rp 125 per saham.

Bahkan pada awal perdagangan perdananya kemarin, saham CRSN sempat melejit 33,6%.

Adapun penggunaan dana IPO, sebesar 98,03% untuk belanja barang modal (capital expenditure) dengan rincian 23,04% untuk renovasi bangunan laboratorium yang berada di 5 lokasi yaitu di Sumatra 2 laboratorium (Jambi & Medan), Sulawesi 2 laboratorium (Morowali & Kendari), dan Maluku 1 laboratorium (Halmahera).

Selanjutnya, dari dana capex tersebut, sebesar 66,44% untuk belanja alat-alat laboratorium beserta perlengkapannya dari pihak ketiga. Transaksi ini akan dilakukan setelah renovasi laboratorium selesai.

Serta sebanyak 8,55% untuk belanja peralatan dan perlengkapan kantor seperti komputer, printer, mesin fotocopy, meja & kursi kerja, lemari arsip dan perabotan kantor lainya dari pihak ketiga. Transaksi ini akan dilakukan setelah renovasi laboratorium selesai.

Sementara, sisa dana IPO yang sebesar 1,97% untuk modal kerja (working capital) antara lain namun tidak terbatas untuk pembelian bahan habis dipakai (consumable) dalam kegiatan operasional, sewa kendaraan.

CNBC INDONESIA RESEARCH

market@cnbcindonesia.com

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.


(chd/chd)
Saksikan video di bawah ini:

Video: PHK Mengancam, Saham Ini Bisa Jadi Sumber Cuan Darurat