Market Commentary

IHSG Cerah di Awal Pekan, 7 Saham Ini Jadi Pendorongnya

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
10 July 2023 16:37
Pengunjung melintas dan mengamati pergerakan layar elektronik di di Jakarta, Selasa (2/1/2018).
Foto: Muhammad Sabki

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat pada perdagangan Senin (10/7/2023), meski ada sentimen negatif dari China, di mana inflasinya kembali menurun pada Juni 2023.

Hingga akhir perdagangan hari ini, IHSG menguat 0,22% ke posisi 6.731,04. IHSG masih bertahan di level psikologis 6.700 hingga akhir perdagangan.

Secara sektoral, sektor properti menjadi penopang terbesar penguatan IHSG pada hari ini, yakni sebesar 2,25%. Selain itu, sektor energi juga menjadi leader IHSG yakni sebesar 1,14%.

Selain itu, beberapa saham turut menjadi penopang IHSG, sehingga indeks bursa saham acuan Tanah Air tersebut berhasil menguat.

Berikut saham-saham yang menopang IHSG pada perdagangan hari ini.

EmitenKode SahamIndeks PoinHarga TerakhirPerubahan Harga
Bayan ResourcesBYAN2,9616.3501,08%
Bank Rakyat IndonesiaBBRI2,735.4000,47%
Bank MandiriBMRI2,415.1750,49%
Bank Central AsiaBBCA1,679.0500,28%
Sumber Alfaria TrijayaAMRT1,472.7101,12%
United TractorsUNTR1,3724.1001,47%
Adaro Energy IndonesiaADRO1,342.4201,68%

Sumber: Refinitiv

Tiga saham bank raksasa dan tiga saham raksasa batu bara mendominasi saham leader IHSG. Tiga saham bank raksasa tersebut yakni PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA).

Sementara untuk tiga saham raksasa batu bara yakni PT Bayan Resources Tbk (BYAN), PT United Tractors Tbk (UNTR), dan PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO).

Penguatan IHSG terjadi meski inflasi China mengalami penurunan kembali pada Juni lalu. Inflasi China turun ke level nol pada bulan lalu, menggarisbawahi berlanjutnya pelemahan permintaan dan menambah kekhawatiran terhadap ancaman deflasi.

Berdasarkan data dari Biro Statistik Nasional (NBS) China, melaporkan indeks harga konsumen (consumer price index/CPI) tidak berubah pada Juni 2023 dari tahun sebelumnya (year-on-year/yoy).

Angka tersebut lebih rendah dari ekspektasi dalam survei ekonom yang memperkirakan inflasi sebesar 0,2% dan dibandingkan dengan angka Mei lalu sebesar 0,2% (yoy). Sedangkan CPI inti, yang tidak termasuk biaya makanan dan energi yang bergejolak, melambat menjadi 0,4%, dari 0,6%.

Data inflasi ini menambah bukti bahwa pemulihan ekonomi China tengah kehilangan momentum. Kekhawatiran deflasi telah meningkat dalam beberapa bulan terakhir, membebani kepercayaan konsumen.

Dampak lesunya ekonomi China dapat mempengaruhi Indonesia. Sebagai negara tujuan ekspor terbesar komoditas Indonesia, potensi menurunnya capital flow ke Indonesia dapat terjadi.

Sementara itu dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) melaporkan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Juni 2023 mengalami penurunan ke level 127,1 dari sebelummnya 128,3 pada Mei 2023.

Penurunan ini didorong oleh melemahnya optimisme keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini dan ekspektasi terhadap ekonomi ke depan.

"Hal tersebut tercermin dari Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) Juni 2023 yang masing-masing tercatat sebesar 116,8 dan 137,5," tulis Bank Indonesia (BI) dalam laporan Survei Konsumen Bank Indonesia, Senin (10/7/2023).

Angka ini lebih rendah dari 118,9 dan 137,8 pada Mei 2023. BI mengklaim pada Juni 2023, keyakinan konsumen terpantau tetap optimis pada seluruh kategori pengeluaran.

Secara triwulanan, BI mencatat IKK triwulan II-2023 mengindikasikan optimisme konsumen semakin kuat dengan IKK tercatat pada level 127,2, lebih tinggi dibandingkan 122,9 pada triwulan I-2023.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.


(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Asing Borong Big Cap, IHSG Mendadak Hijau di Detik Terakhir

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular