
Habis Meroket 63,42% Pekan Lalu, Saham SKRN Ambruk & ARB

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten jasa penyewaan alat berat yakni PT Superkrane Mitra Utama Tbk (SKRN) terpantau ambles dan sudah menyentuh auto reject bawah (ARB) pada perdagangan sesi II Senin (10/7/2023).
Per pukul 14:54 WIB, saham SKRN ambruk 14,57% ke posisi Rp 645/saham. Saham SKRN pun sudah menyentuh ARB pada sesi II hari ini.
Saham SKRN sudah ditransaksikan sebanyak 2.040 kali dengan volume sebesar 9,76 juta lembar saham dan nilai transaksinya sudah mencapai Rp 6,88 miliar. Adapun kapitalisasi pasarnya saat ini mencapai Rp 4,84 triliun.
Hingga pukul 14:54 WIB, di order offer atau jual, terdapat 8.630 lot antrian di harga Rp 645/saham atau sekitar Rp 556,6 juta. Adapun pada harga ini menjadi antrian jual terbanyak pada sesi II hari ini.
Sedangkan di order bid atau beli, belum terdapat antrian yang tertera kembali, menandakan bahwa saham SKRN sudah menyentuh ARB.
Ambruknya saham SKRN hingga menyentuh ARB dinilai wajar karena sepanjang pekan lalu, saham SKRN sudah meroket 63,42%. Bahkan, saham SKRN menjadi saham top gainers sepanjang pekan lalu.
Sebelumnya, menghijaunya saham SKRN terjadi setelah perseroan mengakuisisi Gunanusa Utama Fabricators, perusahaan yang bergerak dalam bidang konstruksi (fabrikasi) untuk pertambangan minyak dan gas.
Akuisisi dengan nilai Rp 213,21 miliar ini dilakukan SKRN pada 26 Juni 2023, dengan membeli 100.846 lembar saham Gunanusa Utama Fabricators.
Dalam keterbukaan informasi di laman Bursa Efek Indonesia, Senin kemarin, Corporate Secretary SKRN Eddy Gunawin menyebut, pertimbangan untuk akuisisi ini terjadi karena Gunanusa Utama Fabricators sebelumnya adalah pelanggan dari SKRN.
Gunanusa Utama Fabricators menyewa crane milik SKRN untuk pekerjaan Fabricators. Baik SKRN dan Gunanusa Utama Fabricators sudah menjalin hubungan bisnis cukup lama.
SKRN melihat adanya peluang bisnis dan dapat meningkatkan aset perusahaan dengan mengakuisisi Gunanusa Utama Fabricators. Dengan adanya lokasi operasional Gunanusa Utama Fabricators di Cilegon yang terdapat Pelabuhan, manajemen menilai hal ini dapat memudahkan mobilitas pelanggan SKRN.
Dalam hal ini, SKRN menimbang bahwa 10% pelanggan SKRN berlokasi di Cilegon.
CNBC INDONESIA RESEARCH
market@cnbcindonesia.com
Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
(chd/chd)
Next Article Saham SKRN Melejit 24% Lebih & Sentuh ARA, Saham Apa Itu?
