LIBOR Disetop, Ini Langkah Antisipasi OJK

Zefanya Aprilia, CNBC Indonesia
Selasa, 04/07/2023 16:55 WIB
Foto: Rapat OJK (Tangkapan layar)

Jakarta, CNBC Indonesia - Transaksi London Interbank Offered Rate (LIBOR) akan segera berakhir dalam waktu dekat, sebagai bagian dari agenda global benchmark reform. Sebelumnya, publikasi US Dollar LIBOR telah dihentikan oleh Financial Conduct Authority (FCA) pada 30 Juni 2023 lalu.

Untuk mengantisipasi berakhirnya LIBOR, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengimbau agar pelaku pasar tidak lagi menggunakan suku bunga rata-rata bank besar di London itu. Ini sejalan dengan rekomendasi dari Financial Stability Board Official Sector Steering Group dan National Working Group on Benchmark Reform.

Wakil Ketua Dewan Komisioner (DK) OJK Mirza Adityaswara mengatakan pelaku pasar direkomendasikan untuk menggunakan alternative reference rate (ARR). Dalam hal ini, referensi suku bunga tersebut ia sebut harus kuat, berkelanjutan, dan kompatibel dengan pedoman dan peraturan yang relevan.


Mirza mengatakan bahwa pihaknya telah mengidentifikasi eksposur LIBOR di industri perbankan serta mengawal langkah persiapan industri perbankan terhadap diskontinu LIBOR.

"OJK juga memonitor persiapan industri perbankan dan mengkoordinasi dengan pelaku pasar sehingga transisi dapat berjalan lancar," katanya saat Konferensi Pers Rapat Dewan Komisioner OJK, Selasa (4/7/2023).

Seperti diketahui National Working Group on Benchmark Reform (NWGBR) adalah kelompok kerja yang terdiri dari Kementerian Keuangan, Bank Indonesia, OJK dan Indonesia Foreign Exchange Market Committee. Kelompok kerja ini bertugas untuk mereformasi LIBOR.

Pelaku pasar yang memerlukan informasi lebih detail terkait rekomendasi dan antisipasi dampak transisi LIBOR dapat mengacu pada Panduan Transisi LIBOR yang dipublikasikan pada 24 Desember 2021 oleh NWGBR.

"Panduan tersebut disusun berdasarkan rekomendasi dan best practice yang menjadi referensi perbankan internasional, meliputi antara lain terkait strategi komunikasi, identifikasi dan validasi eksposur, persiapan operasional, teknologi dan pelaporan, serta manajemen risiko," kata NWGBR.

Mengingat beberapa yurisdiksi belum dapat menyelesaikan transisi LIBOR secara penuh, FCA masih memberikan kesempatan publikasi USD LIBOR tenor 1 bulan, 3 bulan, dan 6 bulan dengan menggunakan metodologi 'sintetik' (Synthetic USD LIBOR). Dalam penggunaan Synthetic USD LIBOR, pelaku pasar agar memperhatikan hal berikut:

1. Synthetic USD LIBOR tidak untuk digunakan pada kontrak keuangan baru dan hanya digunakan pada outstanding kontrak LIBOR yang sulit diubah (tough legacy contract) dan yang bukan merupakan cleared derivatives;

2. Penggunaan Synthetic USD LIBOR merupakan kesepakatan dua belah pihak yang bertransaksi; dan

3. Publikasi Synthetic USD LIBOR hanya bersifat sementara dan akan berakhir pada 30 September 2024.

NWGBR mendukung proses kelancaran transisi LIBOR dan memberikan informasi bagi pelaku pasar mengenai agenda benchmark reform di pasar keuangan domestik.


(Zefanya Aprilia/ayh)
Saksikan video di bawah ini:

Video: OJK Soroti Ketahanan Bisnis Asuransi, Pembiayaan & Dapen