Selain Akseleran, Ada Satu Lagi P2P Lending Mau IPO

Romys Binekasri, CNBC Indonesia
04 July 2023 11:37
Inarno Djajadi (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Inarno Djajadi (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan ada dua perusahaan fintech P2P lending yang akan melantai di bursa, satu di antaranya adalah PT Akselerasi Usaha Indonesia atau Akseleran.

"Saat ini ada 2 perusahaan [P2P lending] dalam pipeline IPO . Dari 2 calon emiten yang satu belum bisa dijelaskan secara detail," kata Dewan Komisioner OJK Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon Inarno Djajadi dalam Konferensi Pers Rapat Dewan Komisioner OJK, Selasa (4/7/2023).

Adapun Akseleran melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 9 Agustus 2023. Akseleran menawarkan 2,98 miliar saham baru atau setara 29% dari modal ditempatkan dan disetor perseroan setelah penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO).

OJK memperkirakan nilai emisi akan mencapai Rp 300 miliar hingga Rp 360 miliar. 

Terpisah, CEO dan Co-Founder Grup Akseleran Ivan Nikolas Tambunan mengatakan, salah satu alasan perseroan melakukan melakukan IPO saat ini karena melihat peluang akuisisi terhadap PT Pratama Interdana Finance (PIF).

"As simple as kita melihat opportunity multifinance yang relatif bersih. Dari pricing oke," ungkap Ivan saat Konferensi Pers Public Expose Grup Akseleran, di Jakarta, Senin, (3/6/2023).

Ia melihat, masa-masa ini merupakan saat yang baik untuk menggalang dana segar demi bisa mengakuisisi perusahaan multifinance. Memang, salah satu IPO AKSL ditargetkan untuk pengembangan atau ekspansi usaha perseroan, antara lain sekitar Rp36,5 miliar digunakan perseroan untuk mengakuisisi 99,99% saham perusahaan multifinance PT Pratama Interdana Finance (PIF).

Mengacu pada prospektusnya, Akseleran mencatatkan rugi yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada tahun 2022 sebesar Rp22,4 miliar. Angka ini turun dari kerugian sebelumnya di tahun 2022 sebesar Rp30,3 miliar. Di tahun 2020, sendiri, ruginya berkisar di angka Rp54,7 miliar.

Adapun di awal tahun, rugi tahun berjalannya meningkat 127,25% secara year on year (yoy). Akseleran mencatatkan rugi tahun berjalan per 31 Januari 2023 sebesar Rp4,35 miliar, dari semula Rp1,91 miliar.

Di tengah kerugiannya, perseroan tetap mencatatan pertumbuhan perndapatan dari tahun ke tahun. Tercatat, pendapatan di tahun 2020 sebesar Rp18,2 miliar. Sementara di tahun 2021 dan 2022 juga naik, dengan kenaikan masing-masing Rp39,6 miliar dan Rp71,4 miliar.

Sementara untuk perhitungan awal tahun, pendapatan Akseleran juga bertambah tipis dari Rp4,32 miliar menjadi Rp455 miliar.


(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kini Minjam Duit di Pinjol Mesti Punya Gaji & Usia 18 Tahun

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular