Market Commentary

Saham SKRN Melejit 24% Lebih & Sentuh ARA, Saham Apa Itu?

Tim Riset, CNBC Indonesia
Senin, 03/07/2023 16:05 WIB
Foto: Muhammad Sabki

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten jasa penyewaan alat berat yakni PT Superkrane Mitra Utama Tbk (SKRN) terpantau melonjak dan sudah menyentuh auto reject atas (ARA) pada perdagangan sesi II Senin (3/7/2023).

Per pukul 15:42 WIB, saham SKRN melejit 24,46% ke posisi Rp 575/saham. Bahkan, saham SKRN sudah menyentuh ARA.

Saham SKRN sudah ditransaksikan sebanyak 2.781 kali dengan volume sebesar 20,38 juta lembar saham dan nilai transaksinya sudah mencapai Rp 10,69 miliar. Adapun kapitalisasi pasarnya saat ini mencapai Rp 4,31 triliun.


Hingga pukul 15:42 WIB, di order bid atau beli, terdapat 1.488 lot antrian di harga Rp 575/saham atau sekitar Rp 85 juta. Adapun antrian beli terbanyak berada di harga Rp 535/saham, yang mencapai 2.910 lot atau sekitar Rp 156 juta.

Sedangkan di order offer atau jual, belum terdapat antrian kembali yang menandakan bahwa saham SKRN sudah menyentuh ARA.

Belum diketahui secara pasti penyebab melonjaknya saham SKRN hingga menyentuh ARA.

SKRN merupakan emiten yang bergerak di bidang jasa penyewaan crane termasuk operator, alat-alat berat atau fleets lainnya dan dalam bidang jasa konstruksi.

Perusahaan didirikan pada 27 Maret 1996 dengan beroperasi pada Persewaan, Pengangkatan dan Construksi serta dengan motto ``To be Your Lifting Partners Always``. Adapun perseroan resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 11 Oktober 2018.

Aktivitas utama perseroan meliputi Persewaan Alat, Pengangkatan dan Konstruksi. Aktivitas bisnis perseroan didasarkan Pada kualitas dan komitmen jangka panjang.

"Kami selalu melakukan pekerjaan berkualitas tinggi dan di semua tingkatan. Kami ingin menjadi mitra Pelanggan dan memberikan layanan terbaik kami," ujar di profil perusahaan.

Dari jajaran pemegang saham di atas 5%, PT Sumi Traktor Perkasa (STP) menjadi pengendali pertama saham SKRN, di mana STP memiliki saham SKRN sebanyak 4.405.000.000 lembar atau sekitar 58,73%.

Sedangkan pengendali kedua yakni Yafin Tandiono Tan, yang juga menjadi Direktur Utama SKRN, di mana ia memiliki saham SKRN sebanyak 1.750.000.000 atau sekitar 23,33%.

CNBC INDONESIA RESEARCH

market@cnbcindonesia.com

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.


(chd)
Saksikan video di bawah ini:

Video: PHK Mengancam, Saham Ini Bisa Jadi Sumber Cuan Darurat