Market Commentary

Kinerja Saham IPO Terbaru Belum Memuaskan, Ada Apa?

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
22 June 2023 12:52
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kinerja beberapa saham IPO terbaru terpantau belum memuaskan, meski sentimen pasar global cenderung membaik.

Berdasarkan saham IPO terbaru setidaknya dalam sebulan terakhir, setidaknya ada sembilan saham. Dari kesembilan saham IPO tersebut, hingga akhir perdagangan sesi I Kamis (22/6/2023), terpantau cenderung bervariasi, di mana tiga saham berhasil menguat, tiga saham cenderung stagnan, dan tiga saham melemah.

Berikut kinerja sembilan saham IPO terbaru:

Dari kesembilan saham IPO terbaru tersebut, saham emiten industri perfilman milik Raam Punjabi yakni PT Tripar Multivision Plus Tbk (RAAM) menjadi saham yang kinerjanya cukup memuaskan. Pada akhir sesi I hari ini saja, saham RAAM melonjak 5,48% ke posisi Rp 770/saham.

Bahkan sejak perdagangan perdananya pada 8 Mei lalu, saham RAAM terpantau masih meroket 163,7%. Jika dihitung berdasarkan harga IPO-nya di Rp 234/saham, saham RAAM juga masih meroket 229,06%.

Sebaliknya, saham emiten konsumer PT Maxindo Karya Anugerah Tbk (MAXI) berkinerja paling buruk. Hingga akhir perdagangan sesi I hari ini saja, saham MAXI ambles 5,56% ke posisi Rp 51/saham. Bahkan, saham MAXI menjadi satu-satunya saham IPO paling baru yang nyaris menyentuh level 'gocap'.

Sejak perdagangan perdananya pada 12 Juni lalu, saham MAXI belum pernah sekalipun menguat. Hanya sekali ditutup stagnan dan sisanya terkoreksi. Saham MAXI terkoreksi 40% sejak perdagangan perdananya. Sedangkan Jika dihitung berdasarkan harga IPO-nya di Rp 100/saham, saham MAXI ambles nyaris 50%, tepatnya 49%.

Saham IPO 2023 ternyata masih ada yang berkinerja buruk. Namun jika dibandingkan dengan saham IPO di awal tahun ini, saham IPO paling baru sudah mulai membaik.

Meski begitu, kebijakan pemulihan auto reject bawah (ARB) simetris nyatanya tidak membuat saham-saham IPO 2023 memuaskan.

Sebagai informasi, batas ARB saat ini ditetapkan sebesar 15%, tidak lagi 7%. Akan tetapi, kebijakan ini masih diberlakukan bertahap. Pada September mendatang, barulah kebijakan ARB simetris kembali diberlakukan.

Di lain sisi, kinerja keuangan dan kebutuhan IPO tentunya turut mempengaruhi kinerja saham IPO terbaru 2023. Banyak emiten yang melakukan IPO untuk membayar utang dan kewajiban lainnya membuat investor kurang tertarik untuk melirik saham IPO. Hal ini dinilai wajar karena investor nantinya tidak akan mendapatkan 'cuan' yang optimal.

Selain itu, banyak saham IPO 2023 masuk ke dalam papan akselerasi, sehingga investor menilai bahwa saham-saham tersebut masih tergolong kecil.

Apalagi dengan adanya papan pemantauan khusus, di mana saham-saham di papan akselerasi juga dapat masuk ke dalam papan ini seakan menambah ketidaktertarikan investor di saham-saham IPO.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.


(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Potret Saham Hillcon Langsung Melesat Usai Resmi Melantai

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular