Wamen Ungkap Biang Keladi Kinerja BUMN Karya Bermasalah

Romys Binekasri, CNBC Indonesia
Selasa, 20/06/2023 06:45 WIB
Foto: Dok Waskita Karya

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menyebut, transformasi yang terlambat dilakukan menjadi penyebab bobroknya kinerja perusahaan pelat merah di sektor karya. Hal itu diungkapkan oleh Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo.

"BUMN Karya ini yang termasuk terlambat transformasi dan terlambatnya itu jauh," kata pria yang akrab disapa Tiko ini, dalam acara Power Lunch CNBC Indonesia, Senin (19/6).

Kementerian BUMN baru menyadari setelah muncul kasus yang dialami oleh Waskita Karya (WSKT) dan Wijaya Karya (WIKA) soal permasalahan keuangan. "Ini membuat kita baru sadar bahwa memang dari sisi sektor industri ini bermasalah," imbuhnya.


Menurutnya, permasalahan yang membelenggu BUMN karya adalah adanya persaingan usaha yang ketat. Jika ada proyek, para BUMN karya cenderung untuk saling menjatuhkan harga untuk mendapatkan kontrak. Hal tersebut membuat margin yang diperoleh sangat sedikit.

"Margin di industri kontraktor ini sangat tipis yang membuat memang pelaporan keuangan antara cash flow dan pendapatan laba ini sering terjadi diskoneksi," jelasnya.

Akibatnya, ada kejanggalan dari pencatatan laporan keuangan yang diduga dimanipulasi, seperti yang dialami oleh Waskita dan Wika. Waskita sempat membukukan laba pada tahun 2017-2018 hingga mencapai Rp 4,2-4,6 triliun. Capaian tersebut merupakan capaian tertinggi dalam sejarah. Namun, pada saat pandemi terjadi, yaitu tahun 2020, Waskita keuangan tercatat rugi atau negatif Rp 9,3 triliun.

"Karena memang ini dengan margin tipis ini kalau ada kesalahan memang menjadi kerugian yang kemudian kapan dibukukan," imbuhnya.

Tiko meyakini, transformasi BUMN karya dapat menjadi solusi persoalan ini. Sebab, dengan transformasi, BUMN sevara konsolidasi dapat mencetak kinerja laba yang sangat besar. Tercatat, pada 2022 BUMN menghasilkan laba sekitar Rp 300 triliun. Tidak hanya itu, BUMN juga memberikan sumbangsih dividen terbesar hingga Rp 80 triliun.

"Artinya apa? secara keseluruhan BUMN ini, kinerja kita baik, tapi memang ada beberapa sektor yang terlambat transformasi," pungkasnya.


(fsd/fsd)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Raih Laba Rp 23,64 Triliun, Telkom Bisa Setor Dividen Jumbo