Presiden 2024 Diharap Bereskan Gagal Bayar Polis Asuransi

Mentari Puspadini, CNBC Indonesia
Senin, 19/06/2023 16:10 WIB
Foto: Pexels

Jakarta, CNBC Indonesia - Kontestasi politik bursa calon Presiden 2024 kian bergulir. Sejumlah pihak pun menyuarakan harapannya untuk calon presiden terpilih, tak terkecuali pelaku asuransi.

Pengamat asuransi yang pernah menjadi Komisaris Independen AJB Bumiputera 1912 dan Asuransi SOMPO Indonesia Irvan Rahardjo memberi pandangannya terkait pekerjaan rumah (PR) yang harus diselesaikan oleh presiden berikutnya.

"PR yang harus diselesaikan presiden berikutnya adalah membayar polis-polis nasabah yang sudah terkatung-katung selama 5 tahun ini," ungkap Irvan kepada CNBC Indonesia, pada Senin, (19/6/2023).


Irvan berharap, di periode pemerintahan selanjutnya, asuransi bisa menjadi sarana perlindungan masyarakat yang dapat dipercaya. Ia juga meminta agar pemangku kebijakan selanjutnya bisa meningkatkan literasi dan edukasi konsumen asuransi.

"Konsumen diberikan perlindungan dari praktik misselling dan missconduct yang marak selama ini," kata dia.

Untuk diingat, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sedang menyoroti sejumlah perusahaan asuransi bermasalah. Kepala Eksekutif Pengawasan perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun OJK Ogi Prastomiyono menyebut, dari 11 asuransi yang diawasi secara khusus, salah satunya PT Asuransi Jiwa Adisarana Wanaartha atau Wanaartha Life.

Ogi mengungkapkan, sejumlah asuransi yang diawasi secara ketat karena perusahaan tersebut tidak memenuhi syarat tingkat kesehatan perusahaan, baik itu dari segi permodalan atau likuiditasnya.

"Tahun lalu kan ada 13 perusahaan, sekarang tinggal 11 karena 2 itu sudah kembali ke pengawasan normal," kata Ogi saat ditemui di gedung DPR RI Jakarta, Selasa (4/4/2023).

Seiring dengan harapan Irvan, para pelaku asuransi pun berkomitmen untuk terus memajukan industri di hari ke depan. Misalnya, PT Prudential Life Assurance yang menegaskan akan selalu membantu pemerintah untuk bersama-sama mewujudkan masyarakat Indonesia yang lebih sehat dan sejahtera.

"[Berkomitmen] membantu pemerintah, untuk bersama-sama mewujudkan masyarakat Indonesia yang lebih sehat dan sejahtera sehingga mereka bisa mendapatkan yang terbaik dalam kehidupan,"

Perlu diketahui, Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mencatatkan bahwa bahwa industri asuransi jiwa di Indonesia, mendukung pertumbuhan ekonomi melalui pembayaran klaim kepada nasabah sebesar Rp174,28 triliun kepada 12,67 juta penerima manfaat di 2022. Prudential Indonesia sendiri telah membayarkan klaim dan manfaat sebesar Rp16,6 triliun (sekitar Rp45 miliar/hari) sepanjang 2022.

Selain itu, dukungan industri asuransi jiwa kepada pertumbuhan ekonomi negara juga diwujudkan melalui penempatan investasi pada instrumen SBN yang memberikan dukungan dana untuk pembangunan jangka panjang Pemerintah. Berdasarkan laporan AAJI 2022, sebesar Rp143,57 triliun atau 26,7% dari total keseluruhan investasi di industri asuransi jiwa dialokasikan pada instrumen SBN.


(fsd/fsd)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Banyak Orang RI Yang Belum Kenal & Pakai Asuransi, Solusinya?