Gak Cuma Cari Cuan, Ini Janji Anies Buat BUMN

Mentari Puspadini, CNBC Indonesia
11 December 2023 16:15
Calon Presiden nomor urut 1, Anies Rasyid Baswedan memberikan pemaparan dalam acara Dialog Apindo Capres 2024 di Menara Bank Mega, Jakarta, Senin (11/12/2023). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
Foto: Calon Presiden nomor urut 1, Anies Rasyid Baswedan memberikan pemaparan dalam acara Dialog Apindo Capres 2024 di Menara Bank Mega, Jakarta, Senin (11/12/2023). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Jakarta, CNBC Indonesia - Calon Presiden Nomor urut 1 Anies Baswedan mengatakan, filosofi peran adan Usaha Milik Negara (BUMN) harus diubah, tidak hanya berorientasi untuk mencari uang.

"BUMN tidak boleh jadi yang mematikan swasta. BUMN harus memberi ruang. Para pendiri bangsa tidak membangun bumn untuk meningkatkan pendapatan pemerintah," ungkap Anies dalam acara Dialog Apindo Capres 2024, di Jakarta, Senin, (11/12/2023).

Untuk itu, Anies mendorong BUMN untuk bisa bergandengan dengan pemerintah untuk melakukan pembangunan melalui dua tangan. Dalam pemerintahan Anies, BUMN akan dilibatkan dalam pembangunan channel korporasi, sementara pemerintah hadir di channel birokrasi.

Ia mencontohkan, melalui pengalamannya sebagai Gubernur DKI Jakarta, Anies membangun transportasi umum dengan pendekatan birokrasi, dimana dinas perhubungan membangun armada bis. Sementara di sektor korporasi, Anies membentuk Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Transjakarta.

"Jadi BUMN akan terus hidup, akan terus berkembang dan terus menjadi tangan penting bagi negara," tegas Anies.

Anies pun berharap agar nanti di BUMN dibangun kultur meritokratik, asesmen kinerja yang baik, sehingga BUMN menjadi badan yang sehat dan menjalankan fungsi negara untuk melakukan pembangunan mekanisme korporasi.

Sebelumnya terpisah, Ketua Umum (Ketum) Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Mohammad Arsjad Rasjid Prabu Mangkuningrat mengungkapkan kesamaan permasalahan bagi para pengusaha swasta dan BUMN. Hal ini membuat pihak swasta maupun BUMN sulit berkembang karena memperebutkan proyek yang sama.

Menurutnya, swasta dan BUMN sejauh ini lebih banyak bermain di medan yang sama, yaitu sektor yang sudah berkembang. Sehingga yang terjadi saling bersaing dibandingkan saling berkolaborasi khususnya di daerah.

"Bersaing alih-alih bersinergi," ujarnya di Ritz Carlton Pasific Place Jakarta, Senin (14/8).

Selanjutnya, proyek-proyek digarap dinilai kurang menguntungkan. Bahkan, sejumlah proyek sinergi BUMN dan swasta masih belum memenuhi prinsip-prinsip ekonomi.

"Dalam arti tidak memberikan keuntungan komersial," sebutnya.

Kemudian, persyaratan yang memberatkan dan kurangnya insentif, sejumlah proyek kerja sama mensyaratkan penyertaan modal yang memberatkan pihak swasta, serta masih kurangnya insentif dalam bentuk dukungan permodalan dari bank-bank BUMN bagi proyek-proyek kerja sama swasta dan BUMN.


(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bankir RI Buka-bukaan Soal Sosok Capres Idaman di 2024

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular